Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Olimpiade TIK-Informatika Nasional (OTN) 2024: Bagaimana Dampak Informatika?

25 September 2024   06:24 Diperbarui: 25 September 2024   06:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KOGTIK PGRI siap menggelar Olimpiade TIK dan Informatika Nasional ke VI, yang akan diiringi dengan Seminar Nasional Informatika pada tanggal 31 Oktober 2024. Berbagai pendapat dari calon peserta guru yang turut serta dalam acara ini mencerminkan pentingnya peran informatika dalam dunia pendidikan. Dari berbagai daerah di Indonesia, para pengajar berbagi pandangan mereka mengenai bagaimana mata pelajaran Informatika memberikan dampak besar pada proses belajar-mengajar.

Kiki Rizqi Awaliah, S.Si, M.Pd.I, yang mengajar di SDIT Insan Madani, Jakarta Timur, berbagi bahwa Informatika memberi kesempatan bagi para guru untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai teknologi. "Kami harus selalu up-to-date agar tidak ketinggalan dari generasi zaman now," ujarnya. Bagi Kiki, penting bagi guru untuk senantiasa beradaptasi agar bisa mendukung kebutuhan peserta didik yang semakin akrab dengan dunia digital.

Rian Fauzi, guru di SMAN 2 Maja, Lebak, Banten, mengungkapkan bahwa mengajar Informatika memberikan makna yang dalam bagi pengabdiannya sebagai pendidik. "Sangat berkesan untuk mengabdikan diri," katanya. Rian melihat mata pelajaran ini sebagai sarana untuk membawa perubahan positif di kehidupan siswa-siswanya, terutama di era serba teknologi seperti sekarang.

Yuli Eko Saputra dari SMPN 2 Abung Tengah, Lampung Utara, menambahkan bahwa mengajar Informatika memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan meskipun melelahkan. "Asyik, menyenangkan, gembira, dan letih," tuturnya. Pendapat Yuli mencerminkan tantangan sekaligus kegembiraan dalam mengajarkan teknologi yang dinamis dan terus berkembang.

Di Aceh Utara, Erli Novita, S.Kom dari SMP Negeri 1 Tanah Jambo Aye menyampaikan betapa Informatika sangat menarik bagi peserta didik karena mereka dapat mengenal perangkat keras dan lunak komputer. Meskipun sebagian besar siswa masih kaku dalam menggunakan perangkat tersebut, ia merasa senang bisa mengenalkan teknologi yang akan mereka butuhkan di masa depan. "Sukanya, kita bisa mendidik generasi muda untuk mengenal perangkat komputer, dukanya, banyak siswa yang belum familiar dengan perangkat ini," kata Erli.

Bagi Anita, M.Pd dari SMP Negeri 17 Banda Aceh, menjadi guru Informatika adalah suatu kebanggaan. "Guru hebat dan bermanfaat," katanya singkat namun penuh makna, mencerminkan dedikasi untuk mengembangkan potensi siswa dalam memahami dunia teknologi.

Sementara itu, di SMK Negeri 1 Rejang Lebong, Kurnia Aziza, S.Kom. menghadapi tantangan ekonomi peserta didik dan keterbatasan fasilitas. Mengajarkan Informatika, menurutnya, membutuhkan pengetahuan mendalam, termasuk logika matematika dan keterampilan IT. Namun, ia menyadari bahwa sebagian siswa jarang memiliki kesempatan untuk memegang komputer. "Fasilitas dan ekonomi siswa membuat kami harus ekstra dalam mengajar mereka," ujarnya.

Angelus Pampur dari SMP Negeri 2 Cibal, Manggarai, NTT, menekankan bahwa Informatika mengajarkan siswa bagaimana merancang dan mengelola sistem komputer, menjadikan data yang mereka kumpulkan menjadi informasi yang berguna. "Tujuan mempelajari Informatika adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan dalam merancang dan mengelola data," katanya. Bagi Angelus, informatika memberikan dasar yang kuat bagi siswa dalam menghadapi era digital.

Di sisi lain, Anggi Rinaldi dari SMP 1 Barunawati, Jakarta, mengatakan bahwa mengajar Informatika sangat menantang dan memberikan pengalaman baru. "Sangat menarik dan penuh pengalaman yang menantang," ujar Anggi. Tantangan dalam mata pelajaran ini menuntut guru untuk selalu berinovasi.

Harun Alrasyid dari Al Azhar Syifa Budi Cibubur, Bogor, merasa Informatika adalah pelajaran yang "susah-susah gampang" namun menantang dan membuat ketagihan untuk terus belajar. Bagi Harun, teknologi selalu menawarkan tantangan baru yang membuatnya ingin terus mendalami dan mengajarkan kepada para siswa.

Ira Handayani, S.Pd dari SMPN 3 Gumelar, Banyumas, menyimpulkan bahwa Informatika adalah pelajaran yang "keren, seru, dan menyenangkan." Informatika, menurutnya, membuka pintu bagi siswa untuk memahami teknologi modern dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun