Siang itu, kami memutuskan untuk makan bersama di Rumah Makan Pindang Atu Putri, sebuah tempat kecil di Jl. Hos Cokroaminoto, Rawa Laut, Bandar Lampung. Meski parkirnya terbatas, suasana di dalam cukup nyaman untuk menampung sekitar 50 orang. Kami disambut oleh aroma menggugah selera dari dapur yang menyajikan aneka hidangan khas Lampung.
lalapan segar, gorengan tempe tahu, dan sambal terasi yang tiba lebih awal. Tak tahan menunggu, kami mulai mencolek lalapan dan gorengan ke sambal terasi yang pedas dan kaya rasa. Tidak lama kemudian, minuman yang kami pesan, berupa es teh manis, es jeruk, dan jeruk hangat, datang menyegarkan suasana.
Kami memesan ikan gabus bakar, ditemani oleh sajianpindang yang kental dengan rasa manis gurih, serta ikan gabus bakar dengan aroma smoky yang menggugah selera. Kami makan dengan lahap, menikmati setiap suapan yang membawa perpaduan sempurna antara ikan bakar yang lembut, kuah pindang yang medhok, dan sambal terasi yang membuat lidah bergoyang.
Akhirnya, yang kami tunggu-tunggu tiba juga---nasi hangat, kuahMenu di sini beragam, dari pindang tenggiri, pepes tenggiri, hingga sate ikan yang harus dicoba. Namun, yang paling memukau tentu adalah gabus bakarnya. Rasa pedas dari sambalnya seolah menari-nari di mulut, sementara lalapan segar melengkapi kenikmatan setiap gigitan.
Tersedia aneka pindang, seperti pindang patin, pindang baung dan tenggiri, rasanya juara dengan kuahnya yang medhok dan legit. Harganya cukup bersaing, dengan pindang baung seharga 50K dan pindang patin 45K, sebanding dengan rasa dan porsinya yang memuaskan.
Rumah Makan Pindang Atu Putri memang tidak pernah mengecewakan. Kami pulang dengan perut kenyang dan hati puas, sudah tidak sabar untuk kembali lagi menikmati hidangan khas Lampung ini. Sambalnya, ikan bakarnya, dan tentunya pindangnya---semuanya benar-benar juara!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H