Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengenal Hawa Isnaeni

15 Agustus 2024   16:05 Diperbarui: 15 Agustus 2024   16:09 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hawa Isnaeni Nur Khusna, seorang siswa kelas 8F, memiliki hidup yang teratur namun penuh dengan aktivitas berharga. Setiap pagi, ia terbangun pada pukul lima, saat langit masih kelam dan embun pagi menyelimuti lingkungan sekitar. Hawa selalu memulai hari dengan mandi yang menyegarkan, diiringi dengan hawa dingin yang menusuk, namun menambah semangatnya. Setelah itu, ia melaksanakan shalat Subuh dengan penuh khusyuk, merasakan ketenangan yang mengalir dari setiap sujudnya. Suara lantunan Al-Qur'an yang ia bacakan mengisi pagi dengan kedamaian.

Setelah sarapan sederhana, Hawa berangkat ke sekolah dengan langkah mantap, mengenakan seragam yang rapi. Di sekolah, Hawa tidak hanya dikenal sebagai siswa yang rajin, tetapi juga aktif di berbagai ekstrakurikuler. Taekwondo adalah salah satu kegiatan favoritnya, di mana ia merasa adrenalin membara setiap kali menendang dan menggerakkan tubuhnya dengan kekuatan. Selain itu, ia juga aktif dalam MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran), memperdalam ilmu agamanya dengan suara lembut yang mengalun ketika membaca ayat-ayat suci.

Hari itu, setelah bel pulang sekolah berbunyi, Hawa bergabung dengan teman-temannya di lapangan basket. Mereka bermain dengan penuh semangat di bawah matahari yang mulai terik, keringat mengalir deras di dahinya. Meski lelah, tawa dan canda menghiasi permainan mereka, menciptakan momen kebersamaan yang selalu dikenang. Setelah bermain, ia beristirahat sejenak di bawah pohon rindang, menikmati hembusan angin yang sejuk dan menenangkan.

Setelah kembali ke rumah, Hawa bersiap untuk latihan Taekwondo. Latihan berlangsung intens, setiap gerakan terasa berat namun menyenangkan. Saat kakinya menghantam target, ia merasakan kekuatan dan fokus yang menyatu dalam dirinya. Sepulang latihan, tubuhnya yang lelah menyambut air hangat yang mengalir saat ia mandi. Rasa segar kembali mengalir dalam tubuhnya, membuatnya siap untuk melanjutkan hari dengan kegiatan lainnya.

Hari Minggu adalah hari yang selalu dinanti Hawa. Pagi-pagi sekali, ia keluar rumah untuk joging di sekitar lingkungan rumah. Suara gemerisik daun di sepanjang jalan dan udara segar pagi menemaninya, memberikan ketenangan dan energi yang baru. Setelah joging, ia menikmati sarapan dan kemudian melanjutkan aktivitas dengan membereskan rumah, aktivitas yang sering membuatnya merasa produktif.

Hawa tak lupa dengan kewajibannya untuk shalat, mengaji, dan beristirahat. Rutinitas shalat lima waktu selalu terjaga, di sela-sela kegiatannya yang padat. Ia merasa dekat dengan Tuhan setiap kali sujud dan membaca Al-Qur'an, suatu kegiatan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya sejak kecil. Hawa juga bangga, terutama ketika ia mengingat saat wisuda tahfiz yang pernah ia lalui. Orang tuanya sangat bangga padanya, terutama setelah ia khatam Al-Qur'an sebanyak enam kali. Setiap kali selesai, ia selalu kembali lagi untuk mengulang bacaan hingga sempurna. Ketenangan hati yang ia rasakan setelah itu tak tertandingi.

Di rumah, malam hari adalah waktu Hawa untuk menenangkan diri. Setelah makan malam yang hangat, ia menyelesaikan tugas sekolah. Pikiran Hawa berputar, membayangkan berbagai pertandingan Taekwondo yang pernah ia ikuti. Piala-piala yang berjajar di rumah adalah bukti dari kerja kerasnya. Setiap kali menang, ia tak hanya merasa bangga, tetapi juga semakin termotivasi untuk terus maju. Orang tuanya tak henti-hentinya memberi dukungan penuh, terutama saat ia berhasil membawa pulang gelar juara dalam berbagai ajang pertandingan.

Setelah menyelesaikan tugas, Hawa memejamkan matanya. Di bawah selimut yang hangat, ia teringat hari-hari yang telah berlalu penuh aktivitas. Hawa merasa bersyukur dengan semua hal yang telah ia capai---baik di bidang akademis, agama, maupun olahraga. Hari-hari sibuknya diisi dengan makna, dan setiap langkah yang ia ambil adalah bagian dari perjalanan menuju impiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun