Di suatu pagi yang cerah, Vhito berdiri di dapur rumahnya yang hangat, mengenakan apron favoritnya yang sedikit kotor karena sering digunakan. Sinar matahari yang masuk melalui jendela dapur menciptakan bayangan lembut di atas meja tempat ia menyiapkan bahan-bahan. Aroma nasi yang sedang dimasak memenuhi ruangan, bercampur dengan harum telur yang digoreng dengan minyak zaitun. Telurnya garing, berwarna keemasan sempurna, membuat Vhito tersenyum puas.
Setelah menyiapkan semuanya, Vhito melanjutkan langkah berikutnya. Ia mengambil wajan yang sudah dipanaskan dan menambahkan sedikit minyak zaitun. Minyak itu berkilauan saat terkena panas. Ia kemudian menumis bawang putih cincang hingga harum, membuat aroma lezat menyebar di seluruh dapur. Setelah bawang putih berubah menjadi kecokelatan, ia menambahkan nasi putih yang sudah dingin ke dalam wajan, mengaduknya perlahan agar semua butir nasi terlapisi minyak dan bawang.
Dengan gerakan yang sudah terlatih, Vhito mengambil telur goreng yang telah diiris-iris dan mencampurkannya dengan nasi. Suara gemeretak lembut terdengar saat telur dan nasi mulai menyatu. Ia kemudian menambahkan sedikit kecap asin, kecap manis, dan garam, menyesuaikan rasa dengan hati-hati. Setelah itu, ia menambahkan bumbu rahasia yang dia temukan dari resep masakan Inggris---sedikit saus Worcestershire yang memberikan sentuhan rasa yang tidak biasa namun sangat nikmat.
Vhito terus mengaduk nasi gorengnya, memastikan semua bahan tercampur rata. Saat bumbu-bumbu mulai meresap dan nasi berubah menjadi kecokelatan, ia menambahkan sedikit potongan daun bawang untuk memberikan rasa segar pada hidangannya. Setelah yakin semua bahan sudah matang sempurna, ia mematikan api dan menyajikan nasi goreng tersebut di piring.
Saat Vhito duduk di meja makan dan mulai menyantap nasi goreng buatannya, setiap gigitan memberikan rasa yang unik---perpaduan sempurna antara tradisi dan modernitas. Rasa gurih dari telur yang renyah, harum bawang putih, dan kelezatan bumbu rahasia semuanya bersatu dalam harmoni. Pagi itu, hidangan sederhana tersebut menjadi sesuatu yang istimewa, membuat perut Vhito kenyang dan hati puas.
Setelah selesai makan, Vhito membersihkan dapurnya dengan cepat, lalu bersiap-siap untuk menghabiskan sisa hari itu bermain bersama teman-temannya. Udara sore yang sejuk memberikan rasa kebebasan, dan Vhito merasa bersemangat, mengetahui bahwa ia telah memulai harinya dengan cara yang paling lezat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H