Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku Minta Akses, Dong!

2 Agustus 2024   22:40 Diperbarui: 2 Agustus 2024   23:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap pagi, Yani dan Husen memulai hari mereka dengan aktivitas yang sudah biasa. Yani, seorang guru berdedikasi, selalu berangkat ke sekolah sebelum matahari terbit. Dia menunggu angkot di dekat Indomaret, menikmati udara pagi yang sejuk dan aroma kopi dari warung terdekat. Husen, rekan kerjanya, sering kali berkomunikasi dengan Yani melalui pesan singkat, memberikan semangat dan berbagi informasi penting.

Suara angkot yang mendekat, dengan warnanya yang mencolok, mengingatkan Yani bahwa saatnya untuk berangkat. Dia menyapa sopir angkot yang sudah dikenalnya, dan perjalanan menuju sekolah dimulai. Sepanjang jalan, dia mengamati pemandangan sawah yang luas dan para petani yang mulai bekerja di ladang mereka. Bau tanah yang basah dan segar terasa menenangkan.

Di sekolah, Yani disambut oleh suara riuh rendah siswa yang bermain di halaman. Dia berjalan menuju ruang kelasnya, di mana papan tulis dan meja-meja sudah siap untuk digunakan. Suara kapur yang menggores papan dan lembaran kertas yang dibalik siswa selalu memberikan rasa damai tersendiri baginya. Yani mengajar dengan penuh semangat, berbagi pengetahuan dan menjawab pertanyaan siswa dengan antusias.

Sementara itu, Husen juga sibuk dengan tugasnya di tempat lain. Dia sering mengirim pesan singkat kepada Yani, memastikan bahwa dia memiliki semua yang diperlukan untuk kelasnya. Suara notifikasi pesan di ponsel Yani selalu menjadi tanda bahwa Husen sedang memperhatikan dan siap membantu.

Pada malam hari, Yani dan Husen sering berdiskusi tentang kegiatan hari itu dan rencana ke depan. Dalam percakapan mereka, ada rasa saling mendukung dan kerjasama yang kuat. Husen selalu memastikan bahwa Yani mendapatkan akses ke materi dan informasi yang dibutuhkannya, meskipun terkadang ada sedikit kebingungan yang membuat mereka tertawa bersama.

Malam itu, setelah seharian bekerja, Yani duduk di meja belajarnya dengan segelas teh hangat. Dia membuka laptop dan memeriksa pesan dari Husen, senyuman kecil muncul di wajahnya saat membaca kata-kata yang menggemaskan dari rekan kerjanya. Suara gemericik hujan di luar jendela menambah suasana tenang, mengakhiri hari yang penuh dengan aktivitas dan interaksi.

Hari demi hari berlalu, dan dalam setiap langkah mereka, Yani dan Husen selalu menemukan cara untuk saling mendukung dan bekerja sama, menjadikan hari-hari mereka penuh warna dan makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun