Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Stadion Pahoman Bandar Lampung, Suatu Sore

31 Juli 2024   21:19 Diperbarui: 31 Juli 2024   21:54 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu, Yani dan Husen memutuskan untuk berolahraga di Stadion Pahoman, Bandar Lampung. Mereka berjalan perlahan memasuki stadion, merasakan angin sepoi-sepoi yang membawa aroma rumput basah setelah hujan.
Setibanya di sana, mereka melihat track sintetis yang sudah mulai usang dan terkelupas di beberapa titik. Yani merasa sedikit khawatir karena permukaan yang tidak rata bisa membahayakan pelari, terutama jika tidak berhati-hati. Namun, semangat mereka untuk berolahraga tak surut. Mereka memulai lari-lari kecil mengelilingi track, melewati tribun penonton yang sudah mulai dipenuhi oleh orang-orang yang duduk santai menikmati suasana sore.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Husen merasakan kenyamanan saat kakinya menyentuh permukaan track yang empuk, meskipun ada beberapa titik yang menonjol. Keduanya terus berlari, menikmati udara segar dan pemandangan sekitar. Di tengah lapangan, mereka melihat beberapa orang bermain sepak bola, rumputnya hijau dan terawat meskipun ada genangan air di beberapa tempat.
Setelah menyelesaikan putaran kelima, Yani dan Husen berhenti sejenak untuk beristirahat. Mereka duduk di bangku VIP yang sudah mulai berkarat, menikmati suasana sekitar. Suara anak-anak bermain lato-lato terdengar jelas, mengingatkan mereka pada masa kecil yang penuh keceriaan.

Di luar stadion, mereka melihat beberapa warung yang menjual berbagai makanan dan minuman. Yani dan Husen memutuskan untuk membeli minuman dingin untuk menghilangkan dahaga setelah berlari. Mereka memilih es teh manis yang segar, sambil berbincang tentang berbagai hal.

Meskipun fasilitas di Stadion Pahoman membutuhkan perbaikan, seperti kamar mandi yang kurang bersih dan area parkir yang sempit, Yani dan Husen tetap menikmati pengalaman mereka. Mereka berharap pemerintah segera melakukan peremajaan agar stadion ini menjadi kebanggaan warga Bandar Lampung.

Saat matahari mulai terbenam, warna jingga menghiasi langit, memberikan pemandangan indah yang menenangkan hati. Yani dan Husen merasa puas dengan olahraga sore mereka, menikmati setiap momen di Stadion Pahoman. Mereka berencana untuk kembali lagi esok hari, berharap bisa datang lebih awal untuk menikmati suasana pagi yang segar.

Keduanya beranjak pulang, membawa kenangan indah dan harapan untuk perbaikan stadion tercinta mereka. Malam itu, Yani dan Husen merasa lebih sehat dan bahagia, berkat olahraga yang menyegarkan di Stadion Pahoman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun