Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengenal Ahmad Azzumar Syaputra

23 Juli 2024   15:49 Diperbarui: 23 Juli 2024   15:54 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Ahmad Azzumar Syaputra. Saya tinggal di Lampung Selatan, tepatnya di Kalianda, Perumahan Hartono. Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak saya bernama Maula Khaira Azzahra Syaputra, dan adik saya bernama Shabrina Azzalia Syaputra. Kakak saya belajar di pondok pesantren di Bandung, sedangkan adik saya di MI Babul Hikmah Kalianda. Saya sendiri adalah alumni MIN 1 Lampung Selatan. Ayah saya seorang pekerja kantor dan ibu saya dulunya juga pekerja kantor tetapi kini sudah pensiun.

Hobi saya adalah bermain futsal. Dulu, sebelum masuk pondok, saya sering bermain bersama teman-teman di sekitar rumah. Namun sekarang, saya bermain dengan teman-teman di pondok karena saya sudah masuk asrama. Di asrama, biasanya kami sering mengaji dan menghafal Al-Quran. Meskipun demikian, asrama itu seru karena banyak teman yang bisa diajak bermain dan berbagi cerita, baik dalam suka maupun duka. Terkadang, saya merasa rindu pada orang tua, kakak, dan adik karena jarang bertemu.

Berikut ini adalah pengalaman saya pada hari pertama di pondok. Kami mengikuti pembagian kelompok dan pemilihan ketua kelas. Setelah sholat Zuhur, kami menyaksikan pertunjukan Matsama berupa Tari Muli Tangguh dan Tari Saman. Tari Muli Tangguh menggambarkan kekuatan dan keberanian perempuan Lampung, sedangkan Tari Saman memukau dengan keindahan gerak dan keserasiannya.

Pada hari kedua, kami mengikuti upacara dan pelepasan balon ke langit biru. Angin sepoi-sepoi membawa balon-balon itu melayang tinggi, membawa harapan kami ke angkasa. Setelah itu, kami mengikuti materi kedisiplinan yang disampaikan oleh pihak kepolisian Kota Bandar Lampung. Suara tegas polisi memberikan gambaran nyata tentang pentingnya kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.

Hari ketiga dimulai dengan melaksanakan sholat Dhuha bersama. Suara imam yang merdu mengisi ruangan, membuat hati kami tenang dan damai. Setelah itu, kami mengikuti sosialisasi tentang bahaya narkoba dan perlindungan anak. Materi tersebut sangat bermanfaat, memberikan wawasan yang penting untuk masa depan kami. Usai sholat Zuhur, kami menyaksikan demonstrasi ekstrakurikuler Pramuka dan Taekwondo. Gerakan-gerakan Taekwondo yang cepat dan kuat sangat menginspirasi kami untuk lebih bersemangat dalam berlatih.

Pada hari keempat, kami mengikuti materi yang diberikan oleh Brimob. Suara peluit dan komando mengisi udara, memberikan pengalaman berharga tentang kedisiplinan dan kerja sama tim. Setelah sholat Zuhur, kami menikmati pertunjukan hadroh, dramben, dan marawis. Irama hadroh dan marawis yang energik membuat kami ikut bergoyang, merasakan semangat kebersamaan.

Hari ini, saya dan teman-teman membersihkan kelas. Saat membersihkan, kami menemukan beberapa buku yang sepertinya milik wali kelas. Bau debu dan aroma kertas lama memenuhi ruangan. Kami memutuskan untuk mengembalikan buku-buku tersebut ke perpustakaan. Langkah kaki kami terdengar di koridor yang sepi, membawa buku-buku itu ke tempatnya yang semestinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun