Setelah mengunjungi SMP Taruna Bakti dan Museum Geologi, peserta Temu Penulis KBMN PGRI III yang terdiri dari Kak Kusumo, Om Jay, Anto, Awanrepoli, Hr Utami, Sri Utami, Helwiyah, Widya, dan Sim, memutuskan untuk singgah sejenak di Alun-Alun Bandung. Ini adalah destinasi yang terkenal dengan keramaian dan berbagai aktivitas menarik.
Begitu mereka tiba di alun-alun, mereka segera disambut oleh suasana ramai. Pemandangan malam Bandung yang memukau dengan lampu-lampu kota yang berkilauan menciptakan suasana yang begitu hidup. Namun, kesan pertama yang mereka dapatkan agak mengejutkan. Banyak pengamen yang memaksa dan bahkan mengikuti mereka kemana pun mereka pergi. "Harus waspada banget, apalagi kalo bawa tas, harus disimpan di depan," kata Anto dengan nada cemas.
Saat itu ada salah satu peserta yang menjadi relawan untuk menjaga sepatu teman-teman, karena mereka hanya singgah sebentar untuk sekedar berfoto. Bahkan ia rela mengelap sepatu teman-temannya menggunakan tisu basah.
Di tengah keramaian, mereka melihat beberapa spot yang agak kumuh dan berbau pesing. "Parkiran basement agak sedikit kumuh," kata Awanrepoli. Namun, mereka tetap menikmati suasana alun-alun yang penuh warna dan aktivitas. Beberapa pengunjung terlihat duduk di hamparan rumput sintetis atau bermain dengan anak-anak mereka di area bermain yang tersedia. "Cocok untuk rekreasi keluarga," ujar Sri Utami sambil tersenyum.
Mereka juga melihat banyak masyarakat yang menawarkan jasa atau produk yang mereka produksi, termasuk jasa foto dari kalangan mahasiswa. "Ada juga yang bertanya 'kakak asli Bandung atau pendatang?' yang ujung-ujungnya minta beli suatu produk," cerita Sim dengan senyum.
Saat malam tiba, suasana semakin meriah dengan penjual makanan seperti bakso goreng yang menggiurkan. "Ramee poll," kata Om Jay sambil menikmati jajanan yang baru dibelinya.
Setelah beristirahat sejenak dan menikmati suasana, mereka merasa puas dengan kunjungan singkat ini. "Alhamdulillah, saya berkesempatan mengikuti kopi darat KBMN PGRI III di tempat yang bersih, rapi, asri, dan nyaman," kata Helwiyah dengan penuh syukur.
Dengan hati yang senang dan pengalaman yang beragam, mereka akhirnya melanjutkan perjalanan, membawa kenangan manis dari Alun-Alun Bandung. "Semoga kualitas pendidikan dan pendidik kita di Indonesia semakin baik dan menghasilkan generasi yang cerdas, santun, dan bermartabat," harap Sri Utami sambil melangkah meninggalkan alun-alun. Mereka berjalan menuju ke bus yang parkir di seberang jalan Asia Afrika.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI