Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Masih Ada Harapan

16 Juli 2024   07:45 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:46 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Raly, puisimu sangat kuat dan menyentuh,” kata Kak Api pelan. “Kau berhasil menangkap perasaan ketidakadilan dan perjuangan dengan begitu mendalam.”

Raly tersenyum lega. “Terima kasih, Kak. Aku ingin puisiku bisa memberikan suara bagi mereka yang sering terabaikan.”

Kak Api mengangguk penuh semangat. “Dan itulah tugas seorang penulis, Ly. Menyuarakan apa yang tidak bisa diucapkan oleh banyak orang. Kau sudah berada di jalur yang tepat.”

Hari itu, di tengah keramaian kota Bandung, Raly dan Kak Api merasa semakin dekat dengan dunia sastra yang mereka cintai. Mereka tahu bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, selama masih ada harapan, mereka akan terus berjuang dan menulis.

Saat senja mulai turun, mereka kembali ke aula untuk mengikuti sesi terakhir. Di benak Raly, masih terngiang kata-kata Kak Api. “Jika besok masih ada harapan, keinginan kami mohon diperjuangkan.” Ia bertekad untuk terus menulis, menyuarakan harapan dan perjuangan, memastikan bahwa setiap kata yang ia tulis membawa perubahan positif.

Malam itu, Bandung terasa lebih dingin, namun di hati Raly dan Kak Api, ada hangat yang menyala, sebuah tekad untuk tidak pernah menyerah, untuk terus berjuang melalui kata-kata. Mereka tahu, jika masih ada harapan, mereka akan terus berjuang, dan bersama-sama, mereka bisa membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.

bahan bacaan; https://www.kompasiana.com/ithaabimanyu/6693e9c9c925c47968274cd2/jika-masih-ada-harapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun