Hari ini aku, Winarno, merasa sangat terpukul atas berita wafatnya Bapak Eko Suyanto. Beliau adalah seorang akademisi yang sangat berdedikasi di bidang Pendidikan Fisika, lahir di Tanjungkarang. Beliau merupakan salah satu dosen tetap di Universitas Lampung, mengajar di Program Studi Pendidikan Fisika - S1, yang telah terakreditasi A. Eko Suyanto memiliki gelar akademik M.Pd dan Drs.
Pendidikan Eko Suyanto diawali di Universitas Lampung, di mana beliau meraih gelar Drs pada tahun 1986. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, beliau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Negeri Malang dan memperoleh gelar M.Pd pada tahun 1998.
Aku masih ingat jelas bagaimana perjalanan beliau sebagai dosen tidak hanya sekadar memberikan kuliah, tetapi juga menjadi mentor yang inspiratif bagi para mahasiswa. Beliau dikenal dengan senyuman khasnya, selalu tampak segar dan bersemangat. Pada 5 Maret 2024, dalam sebuah acara kirim doa di kediaman orang tua Bapak Yuhadi, suami Ibu Laskmi Holifah, Eko Suyanto hadir dengan penampilan rapi, mengenakan pakaian putih dan jas hitam bertuliskan FKIP Unila. Di antara ibu jari dan jari telunjuknya, terselip sebatang rokok. Aku sempat berbincang dengannya, dan seperti biasa, beliau selalu menyampaikan kata-kata yang penuh inspirasi.
Kenangan lainnya adalah saat berjumpa di pantai Klara. Di sana, beliau mengajarkan teknik mengapung di permukaan air laut sebagai bentuk terapi. Menurutnya, mengapung di air laut yang tenang bisa menjadi cara relaksasi yang efektif. Beliau bahkan bisa melakukannya selama berjam-jam dengan bantuan seutas tali untuk keamanan agar tidak terbawa arus laut.
Selain mengajar di program S1, Eko Suyanto juga berkontribusi di program pascasarjana Magister Teknologi Pendidikan. Dedikasinya yang luas dalam bidang pendidikan membuat beliau menjadi sosok pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi dan membimbing dengan hati.
Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam. Warisannya dalam dunia pendidikan akan selalu dikenang. Semoga Eko Suyanto mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Selamat jalan, Pak Eko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H