Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Berkarya

9 Juli 2024   10:05 Diperbarui: 9 Juli 2024   10:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di sebuah madrasah kecil di pinggiran kota, terdapat seorang guru bernama Yani. Dedikasi dan semangat Yani dalam mendidik murid-muridnya sudah tidak diragukan lagi. Namun, Yani merasa bahwa pengembangan kompetensi para guru di madrasah tempat ia bertugas perlu mendapatkan perhatian lebih. Ia ingin memberikan penghargaan kepada para guru yang berprestasi, agar mereka lebih termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.

Yani mulai menyusun rencana dengan hati-hati. Ia menyadari pentingnya objektivitas dan transparansi dalam penilaian, maka ia menyusun pedoman penskoran yang ketat dan terperinci. Pedoman ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan profesional hingga kontribusi kepada komunitas pendidikan. Yani juga menambahkan kriteria khusus untuk menulis buku, baik solo maupun antologi, agar para guru termotivasi untuk berkarya lebih banyak.

Yani duduk di mejanya, memegang pena dan mulai mencatat kriteria-kriteria yang dianggap penting. Ia menetapkan poin untuk setiap kategori, memastikan setiap aspek dinilai dengan adil:

1. Jumlah dan Jenis Pelatihan yang Diikuti 
2. Relevansi Pelatihan dengan Mata Pelajaran yang Diajarkan 
3. Kreativitas dan Keefektifan Metode Pembelajaran yang Dikembangkan 
4. Dampak Inovasi terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa 
5. Kualitas dan Relevansi Penelitian atau Karya Tulis Ilmiah 
6. Jumlah Publikasi di Jurnal Pendidikan Terakreditasi 
7. Jumlah Buku yang Diterbitkan 
8. Tingkat Partisipasi dalam Organisasi Profesi dan Kegiatan Sosial 
9. Kontribusi Nyata dalam Pengabdian kepada Masyarakat 

Setiap kriteria diberi poin tertentu, misalnya, mengikuti 1-2 pelatihan mendapatkan 10 poin, sementara lebih dari 5 pelatihan mendapatkan 30 poin. Yani memastikan setiap aspek pengembangan guru mendapat perhatian yang proporsional.

Setelah pedoman selesai disusun, Yani mulai mensosialisasikannya kepada seluruh guru di madrasah. Ia mengadakan pertemuan khusus untuk menjelaskan pedoman penskoran dan tujuan dari penghargaan ini. Para guru menyambut baik inisiatif Yani dan mulai bersemangat mengikuti berbagai pelatihan serta kegiatan pengembangan diri lainnya.

Beberapa bulan kemudian, tim penilai mulai mengevaluasi pengajuan dari para guru. Mereka memeriksa setiap berkas dengan teliti, memberikan poin sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Yani. Hasilnya, beberapa guru berhasil mendapatkan skor tinggi dan layak menerima penghargaan.

Penghargaan tersebut diumumkan pada sebuah acara khusus di madrasah. Guru-guru yang berprestasi naik ke panggung satu per satu untuk menerima penghargaan mereka. Di antara mereka, ada seorang guru bernama Budi yang mendapatkan penghargaan tertinggi. Budi telah mengikuti lebih dari enam pelatihan, menerbitkan beberapa artikel di jurnal terakreditasi, dan menulis dua buku solo. Usahanya mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari seluruh hadirin.

Yani merasa sangat bahagia melihat para guru semakin termotivasi dan bersemangat untuk terus mengembangkan kompetensinya. Ia bangga karena usahanya tidak sia-sia. Madrasah tersebut kini memiliki para guru yang lebih kompeten dan berkualitas, yang siap memberikan pendidikan terbaik bagi para murid.

Hari itu, Yani pulang dengan senyum di wajahnya. Ia tahu, ini baru langkah awal. Masih banyak yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah ini. Namun, Yani yakin bahwa dengan semangat dan dedikasi, mereka bisa meraih lebih banyak lagi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun