Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pernikahan Nabil: Hari yang Dinanti

8 Juli 2024   08:26 Diperbarui: 8 Juli 2024   08:32 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Mujiono mengingatkan semua orang bahwa mereka harus siap berkumpul di ballroom untuk pelaksanaan akad nikah Nabil pada pukul 07.00. Akses menuju ballroom bisa melalui lantai 2 atau lantai 1.

Pagi harinya, pukul 06.30, sebagian besar keluarga sudah selesai mandi dan mengenakan pakaian. Suasana di hotel mulai sibuk. Pak Mujiono kembali mengingatkan keluarga bahwa akad akan dimulai pukul 07.30 di teras depan ballroom lantai 2 dan meminta agar informasi ini disampaikan ke keluarga inti.

Pak Sarman, salah seorang paman Nabil, yang telah siap dengan pakaian lengkap sesuai dengan dress code yang disepakati,  duduknya di tempat tidur, sambil menonton berita pagi melalui tayangan salah satu stasiun TV yang menempel di dinding, beberapa berita ia lihat, diantarnya ada longsor di berbagai daerah di tanah air. Lehernya mulai pegal alias "cengeng" setelah menonton tv dengan posisi yang kurang, mak nyus. Mulutnya juga sudah terasa, "kecut".  Ia lalu bangun menuju sudut ruangan dekat jendela dan melongok melalui sebuah jendela di sebelah kirinya, tampak dari kejauhan abang penjual aneka minuman yang parkir di sisi trotoar di depan ball room. 

 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi


Pak Sarman turun dari lantai 6 dengan benaknya tertuju pada segelas kopi yang dijajakan di pinggir jalan di seberang ballroom. Ia memesan satu porsi kopi Kapal Api plus susu. Penjual kopi menata jualannya dengan apik di sebuah sepeda. Pada bagian stang, ia menggantungkan aneka rasa minuman sachet seperti kopi, susu, dan aneka sirup. 

Dengan cekatan, ia menyiapkan gelas plastik, menuangkan kopi sachet ke dalamnya, lalu mengambil termos berisi air panas dan menuangkannya ke gelas plastik yang berisi serbuk kopi instan. Setelah diaduk, asap mengepul dan aroma kopi menyeruak memenuhi udara sekitar. Ia kemudian mengambil susu kental manis, memotong salah satu sudut kemasannya, dan menuangkannya ke gelas plastik yang berisi kopi tadi. Setelah diaduk beberapa kali, kopi tersebut diserahkan kepada Pak Sarman.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Pak Sarman mencari tempat duduk di teras luar ballroom, menikmati kopinya sambil melihat petugas gedung yang sibuk menata venue pernikahan. Udara pagi terasa dingin akibat hujan yang belum berhenti sejak semalam. Embun masih menggantung di dedaunan, dan sinar matahari pagi yang lembut memberikan sedikit kehangatan yang menyenangkan. Burung-burung berkicau riang, menambah suasana alami yang damai dan indah di sekitar venue.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Tampak beberapa karangan bunga, kiriman dari berbagai pihak berjajar rapi di sisi kiri dan kanan akses menuju ke venue acara. ada juga display foto-foto kebersamaan Nabil dan calon mempelai wanita. Levri Alivia. Dengan sebatang rokok di kanan kiri, dan segelas kopi hangat di tangan sebelah kanan, dunia terasa begitu indah. Ia lalu berjalan ke naik ke lantai dua, bergabung dengan anggota keluarga lainnya. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun