Pada Sabtu, 29 Juni 2024, Anto memulai perjalanan panjang dari Bandar Lampung menuju Bandung. Untuk memulai, dia memesan ojek online menuju pangkalan bus di dekat pintu tol Kota Baru dengan tarif 27 ribu rupiah. Malam itu, udara segar menyapanya saat meninggalkan Bandar Lampung menuju Pelabuhan Bakauheni dengan ongkos 60 ribu rupiah. Jalan tol Bakauheni-Terbanggi malam itu terasa sunyi dan sepi, memberikan kesempatan Anto untuk merasakan getaran ban bus yang stabil dan hangat di bawahnya, sembari menyiapkan semangat untuk perjalanan panjang yang akan dihadapinya.
Perjalanan pertamanya menuju Merak memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Anto merasakan kelembutan tempat duduknya, kadang-kadang terdengar desiran halus saat roda-roda bus melaju melewati jalan yang panjang. Di tengah perjalanan, rasa lapar dan dahaga mulai terasa, tetapi pikirannya tertuju pada kopi hangat yang dijual oleh pedagang asongan di area pelabuhan Bakauheni, berbekal aplikasi ferizy di androidnya ia memesan tiket pejalan kaki, kelas reguler, pukul 22-24 wib. seharga Rp 22.700,-
Turun dari bus ia naik ke terminal eksekutif, mencetak tiket, lalu berjalan menyusuri jalan penghubung menuju kapal, setelah berjalan kaki sejauh 550 meter seraya merasakan sentuhan angin lembut yang menyegarkan kulitnya. Ia menyerahkan lembaran tiket kepada petugas lalu berjalan menuju kapal, tak seperti biasanya banyak pedangan asongan yang menawarkan dagangannya saat ini di pelabuhan tidak banyak lagi pedagang asongan, pola pengelolaan membuat mereka tidak memiliki akses ke area tertentu.Â
Suasana pelabuhan dengan deru mesin kendaraan yang keluar dari kapal memecahkan suasana, usai kendaraan dari kapal keluar dilanjutkan dengan kendaraan yang masuk ke dalam kapal, demikian juga dengan penumpang pejalan kaki, setelah seluruh penumpang keluar giliran penumpang yang akan menuju ke Merak memasuki kapal. Proses bongkar - muat berlangsung dengan cepat. Tak lama suara bel yang sangat kuat memecahkan suasana pertanda kapal ferry akan bertolak meninggalkan pelabuhan Bakauheni.Â
Di layanan penyeberangan reguler beberapa kapal memberikan layanan tambahan dengan memasang tarif tambahan pula, misalnya, ruangan ber-ac, bantal, tikar, juga charge HP.Â
Anto masuk ke ruang ber AC, ia membayar Rp 10.000 lalu ia duduk, aroma kopi yang harum langsung menyapanya begitu masuk ke dalam ruang ini. Ia memesan secangkir kopi hangat, merasakan panasnya ketika cairan itu mengalir ke tenggorokannya, memberinya kehangatan yang diinginkannya di tengah malam yang sedikit dingin. Dia duduk sejenak, menikmati rasa kopi yang khas dan menghirup udara segar sambil meregangkan otot-otot yang tegang.Â
Tetes terakhir kopi telah berlalu, Ia lalu membaringkan badannya di kursi panjang, tampak penumpang lainnya sudah lelap menikmati ayunan gelombang. Tujuan akhir perjalanannya adalah Bandung, dimana ia akan mengikuti temu penulis Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI ke III yang digelar di gedung BBGP Provinsi Jawa Barat, Jl. Pangeran Diponegoro No 12.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H