Jumat pukul 18:30, Caca bergegas keluar dari rumahnya di Bandar Lampung. Ia memesan Gojek yang akan membawanya ke gerbang tol Kota Baru, tempat perhentiannya sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandung. Perasaan antusias menyelimuti Caca karena ini adalah perjalanan yang telah ia nantikan.
Sesampainya di gerbang tol, Caca menunggu di kantor penjualan tiket Puspajaya. Setelah membeli tiket bus seharga 60 ribu rupiah, Caca duduk di ruang tunggu. Pukul 7:40 malam, bus Puspajaya yang akan membawanya ke Pelabuhan Bakauheni tiba. Caca segera naik ke dalam bus dan bersiap untuk perjalanan panjangnya.
Bus berangkat tepat pukul 8 malam. Caca merasa nyaman dengan perjalanan yang relatif lancar menuju Pelabuhan Bakauheni. Ia mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi Ferizy untuk membeli tiket kapal ferry. Dengan cepat, ia mendapatkan tiket virtual yang ditunjukkan kepada petugas pelabuhan untuk diprint out. Petugas memberikan dua lembar tiket, satu untuk penumpang dan satu lagi untuk petugas kapal.
Setelah mendapatkan tiket, Caca berjalan menuju kapal ferry. Perjalanan laut selalu memberikan sensasi tersendiri baginya. Ia memutuskan untuk membeli pop mie dan menikmatinya di atas kapal. Sambil menikmati makanannya, Caca membuka grup WhatsApp yang penuh dengan berbagai posting dari teman-temannya yang juga menuju Bandung. Ada yang naik pesawat, kapal laut, kereta api, dan bus. Keramaian di grup WhatsApp membuatnya semakin bersemangat.
Sabtu, pukul 2 dini hari, kapal ferry merapat di Pelabuhan Merak. Caca berjalan menuju terminal dan menunggu di jalur 15 untuk bus jurusan Merak-Bandung. Tak lama kemudian, bus yang ia tunggu tiba dan perjalanan darat pun dimulai. Bus bergerak perlahan melewati Cilegon, Serang, dan Jakarta, sebelum akhirnya memasuki tol Cipularang. Seperti biasa, akhir pekan membuat tol tersebut padat, sehingga perjalanan terasa lambat.
Akhirnya, sekitar pukul 2 siang, Caca tiba di Terminal Bus Leuwi Panjang, Bandung. Setelah turun dari bus, ia merasa perlu beristirahat sejenak di mushola terminal. Seusai beristirahat, ia melanjutkan perjalanannya menggunakan Trans Pasundan menuju Dago. Tujuannya adalah BBGP Bandung, tempat di mana berbagai kegiatan menarik menantinya.
Dengan langkah penuh semangat, Caca berjalan menuju BBGP Bandung. Perjalanan panjang yang ia tempuh seolah terbayar lunas saat ia tiba di sana. Senyum puas terpancar dari wajahnya, menandai awal petualangan baru di kota kembang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H