Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Yok, Main ke Bali

28 Juni 2024   15:17 Diperbarui: 28 Juni 2024   15:40 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah penerbangan Jakarta-Bali yang lancar, kami tiba di Bandara Ngurah Rai dengan semangat tinggi. Kami segera menuju hotel di Jalan Pantai Kuta. Hotel ini menang secara lokasi karena tinggal menyebrang ke pantai. Jalan kaki ke Beachwalk juga dekat. Di sekitar hotel, ada minimarket dan spa yang memanjakan tamu. Kolam renangnya ada tiga, namun sayangnya yang dengan sunset view sedang renovasi, jadi kami tidak bisa mencobanya.

Staff hotel sangat ramah dan kamar dalam kondisi baik. Lorong-lorong di hotel memang butuh renovasi. Area ini bisa dibuat lebih terbuka agar penerangan lebih baik. Namun, toilet lobby depan dan belakang perlu segera diperbaiki. Toilet depan bahkan menyebabkan insiden, saat mencoba membersihkan anak, airnya malah menyemprot kemana-mana hingga saya basah kuyup. Toilet belakang airnya juga tidak keluar sama sekali.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Meski begitu, hotel ini memiliki potensi besar jika direnovasi dan dikelola lebih baik. Fisik hotel yang agak menyeramkan, terutama di malam hari dengan lorong yang remang-remang, bisa diperbaiki dengan pencahayaan yang lebih terang. Kami sempat merasa seperti berada di film horor saat malam tiba.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Pagi harinya, kami menikmati lari pagi ke area Pantai Kuta yang hanya seberang jalan dari hotel. Setelah mandi dan sarapan, kami bersiap berkunjung ke beberapa spot wisata. Siangnya, kami mencicipi nasi tempong dengan berbagai lauk pilihan seperti ayam, bebek, lele, gurame, udang, tempe, dan tahu. Sambal tempongnya sangat pedas dan nampol! Meskipun tempatnya luas, pengunjungnya sangat banyak dan ramai. Jadi, suasana menjadi agak panas dan kurang nyaman.

Tempat ini juga kurang ramah untuk penyandang disabilitas karena ada sedikit undakan di pintu masuk dan kursi yang model bangku panjang. Fasilitas lain seperti mushola dan kamar mandi bersih tersedia. Namun, kami tidak sempat mengecek apakah kamar mandinya ramah untuk penyandang disabilitas.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Restoran menyediakan kursi tinggi untuk anak-anak dan tempat cuci tangan yang luas. Menu favorit kami adalah Nasi Tempong Lele Goreng, Tempe Goreng, Nasi Tempong Ayam Bakar, Tahu Tempe Dan Lalapan, dan Pete Goreng. Harga makanan di sini antara Rp 50.000--75.000 per orang. Tempong ini terkenal di Bali, terutama karena sambalnya yang pedas dan nendang.
Setelah makan siang, kami singgah di beberapa pusat oleh-oleh di Kutastreet dan Kaos Joger. Meskipun sambal tempongnya sangat pedas, kami merasa puas dengan pengalaman kuliner ini. Beberapa hidangan seperti empal dan ayam tempong yang panas dan garing benar-benar menggugah selera.
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Meskipun hotel tempat kami menginap butuh beberapa perbaikan, pelayanan yang baik dan lokasi strategisnya membuat kami tetap merasa nyaman. Kami berharap renovasi akan segera dilakukan untuk meningkatkan kualitas hotel ini. Namun, liburan singkat kami di Bali tetap berkesan dengan segala keindahan dan keramahan yang ditawarkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun