Pada suatu pagi yang cerah, warga Gang Kutilang berkumpul di depan rumah Pak Hartanto untuk memulai acara jalan bersama ke Pantai Ketapang Bahari. Setiap kepala keluarga sudah membayar kontribusi sebesar 50 ribu rupiah, yang akan digunakan untuk penyediaan logistik dasar seperti ikan bakar, petisan, sambal kecap, sambal matah, lalapan, kue pancong, dan air minum. Selain itu, banyak yang berdonasi makanan dan minuman tambahan.
"Semua sudah siap?" tanya Pak Hartanto sambil memeriksa daftar kehadiran.
"Sudah, Pak. Semua sudah di sini," jawab Johan sambil tersenyum.
"Wah, saya tidak sabar menikmati es kelapa muda dan ikan bakar di pantai nanti," kata Leman dengan penuh semangat.
"Kita berangkat sekarang ya, biar tidak terlalu siang sampai di sana," tambah Mujiono.
Setelah memastikan semua siap, rombongan pun berangkat. Perjalanan sejauh 32 kilometer dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 3 menit dengan kecepatan sedang. Mereka melewati Jl. Laksamana R.E. Martadinata dan Jl. Way Ratai.
Setibanya di Pantai Ketapang Bahari, mereka langsung disambut dengan rindangnya pohon kelapa dan angin sepoi-sepoi.
"Wow, tempat ini benar-benar indah!" seru Johan.
"Saya suka sekali pantainya yang bersih dan pasirnya putih," tambah Hartanto sambil menghirup udara segar.
Setelah membayar tiket masuk sebesar 60 ribu rupiah per mobil, mereka segera menyewa gazebo seharga 50 ribu rupiah. Mereka juga melihat fasilitas kamar mandi bersih dengan air bersih seharga 5 ribu rupiah dan mushola yang tersedia di sana.
"Kalau ada yang mau naik kapal, biayanya 250 ribu rupiah," kata Amet sambil menunjuk ke arah perahu yang sedang bersandar.