Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Idul Adha, Sejuta Makna

18 Juni 2024   13:19 Diperbarui: 18 Juni 2024   13:33 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Idul Adha hadir dengan sejuta makna,
Tak hanya bagi mereka yang merayakannya,
Namun juga bagi kami yang berbeda agama,
Merayakan kebersamaan dalam ikatan cinta.

Sahabat mengirim daging kurban dengan kasih,
Menggantungkan di pintu, dengan tulus tak pamrih,
Tak ingin mengganggu, memahami dengan bijak,
Menjaga persahabatan yang tak pernah goyah.

Komunikasi lewat gawai menjadi jembatan,
Menghubungkan hati dalam setiap kesempatan,
Menyampaikan kabar penuh keceriaan,
Bahwa daging itu dari hati yang tulus penuh cinta.

Kami menerima dengan suka cita,
Daging kurban menjadi lambang rasa,
Betapa indahnya persahabatan kita,
Meski berbeda keyakinan, namun tetap sama rasa.

Idul Adha menjadi momen yang berarti,
Bagi sahabat yang merayakan dengan hati,
Mengajak kami merasakan kebahagiaan,
Dalam ikatan yang semakin erat dan kuat.

Setiap potongan daging yang diterima,
Mengandung makna persahabatan yang tak ternilai harganya,
Mempererat simpul kasih dalam momen spesial,
Membawa keberkahan dalam dimensi sosial.

Meski berbeda agama dan keyakinan,
Kami merasakan arti persahabatan sejati,
Idul Adha menjadi jembatan penghubung hati,
Memaknai hidup dengan lebih berarti.

Sikap sahabat menandai sebuah pemahaman,
Bahwa relasi sosial tak mengenal batas agama,
Idul Adha menjadi sarana membangun keintiman,
Yang tak melukai, tapi justru menyatukan jiwa.

Dengan sikap ini, hidup menjadi lebih bermakna,
Relasi dengan Sang Khalik sejalan dengan relasi sosial,
Kami pun turut mensyukuri nikmat Idul Adha,
Melalui daging kurban yang diterima dengan hati yang bahagia.

------

#iduladha

Terima kasih kiriman dagingnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun