Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Makan Bergizi Gratis, Mau!

3 Juni 2024   15:26 Diperbarui: 3 Juni 2024   15:34 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di suatu desa kecil yang agak terpencil, hidup seorang anak laki-laki bernama Dimas. Sehari-harinya, Dimas pergi ke sekolah dengan perut kosong karena orang tuanya hanya mampu menyediakan makanan sederhana yang sering kali kurang bergizi. Meskipun demikian, Dimas selalu bersemangat belajar, berharap suatu hari nanti ia bisa mengubah nasib keluarganya.

Suatu pagi, Dimas mendengar kabar baik. Pemerintah dan sebuah lembaga swadaya masyarakat bekerja sama untuk meluncurkan program makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak seperti Dimas. Sekolah Dimas, SD Negeri 1 Desa Maju, menjadi salah satu penerima manfaat program tersebut.

Hari pertama program dimulai, Dimas dan teman-temannya disambut dengan sarapan yang berisi nasi, sayur, dan lauk pauk bergizi. Di waktu makan siang, mereka kembali mendapatkan makanan seimbang yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan nutrisi. Ini adalah pengalaman baru bagi Dimas, yang biasanya hanya makan dengan lauk seadanya di rumah.

Seiring berjalannya waktu, Dimas mulai merasakan perubahan. Tubuhnya lebih kuat, ia lebih jarang sakit, dan yang paling penting, ia lebih fokus dan bersemangat di kelas. Prestasinya meningkat pesat, dan ia mulai meraih nilai-nilai tinggi dalam mata pelajaran yang sebelumnya sulit baginya. Nutrisi yang cukup dan seimbang membantu Dimas dan teman-temannya untuk berkembang optimal, baik secara fisik maupun mental.

Program makanan bergizi gratis ini juga memberikan dampak positif lainnya. Orang tua Dimas bisa mengalokasikan sebagian pendapatan mereka untuk kebutuhan lain yang penting, seperti membeli buku dan seragam sekolah. Beban finansial keluarga menjadi lebih ringan, dan mereka bisa hidup dengan lebih tenang.

Program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan dan prestasi akademik, tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial. Semua anak, baik dari keluarga miskin maupun kaya, mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat dan kuat. Ini membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan seimbang.

Implementasi program ini melibatkan banyak pihak. Di sekolah, guru-guru memberikan pendidikan gizi, mengajarkan pentingnya pola makan sehat kepada siswa. Di pusat kesehatan, makanan bergizi juga disediakan bagi pasien dan keluarganya. Kerjasama dengan petani lokal memastikan bahan makanan segar dan berkualitas selalu tersedia.

Bahkan, teknologi memainkan peran penting dalam program ini. Aplikasi yang menghubungkan donatur dengan pusat distribusi makanan dan teknik pertanian modern untuk meningkatkan hasil pangan, semuanya digunakan untuk memastikan program berjalan lancar dan efektif.

Melihat keberhasilan program ini, Dimas memiliki harapan baru. Ia bermimpi untuk menjadi seorang dokter agar bisa membantu lebih banyak orang di desanya. Ia tahu, semua ini berawal dari makanan bergizi gratis yang ia terima setiap hari di sekolah.

Makanan bergizi gratis bukan hanya solusi jangka pendek untuk mengatasi kelaparan, tetapi juga investasi jangka panjang yang berdampak positif pada kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat. Program ini membantu membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih berpendidikan. Investasi dalam makanan bergizi gratis adalah investasi dalam masa depan yang lebih cerah untuk semua.

Dengan demikian, Dimas dan anak-anak lainnya dapat meraih impian mereka dan berkontribusi pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Baginya, program ini adalah awal dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik. (***)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun