Mbak Dila duduk di depan laptopnya dengan hati yang berdebar-debar. Setiap detik terasa seperti jam yang berjalan sangat lambat saat dia menunggu pengumuman hasil seleksi Program Profesi Apoteker Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Pernapasan Mbak Dila menjadi tidak teratur ketika akhirnya email masuk ke kotak masuknya. Dia dengan cepat membuka lampiran PDF yang terlampir dalam email tersebut.
Saat mata melihat kata-kata "Selamat! Anda diterima di Program Profesi Apoteker UMP", Mbak Dila hampir tidak percaya. Senyum bahagia merekah di wajahnya. Semua perjuangan dan usahanya selama ini akhirnya membuahkan hasil. Namun, senyumnya segera berubah menjadi ekspresi kekhawatiran saat dia menyadari jadwal kegiatan orientasi yang bertepatan dengan tugasnya sebagai anggota KPPS di TPS 7 Kelurahan Nusantara Permai.
Dia segera menghubungi pihak universitas untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Mereka memberitahunya bahwa dia harus hadir di Purwokerto paling lambat pada tanggal 16 Februari 2024 untuk proses daftar ulang. Ini membuatnya gelisah, mengingat bahwa dia harus bertugas pada tanggal 14 Februari 2024.
Namun, kegelisahan itu tidak membuatnya menyerah. Dengan tekad yang kuat, Mbak Dila mulai merencanakan langkah-langkahnya. Tiket menuju Purwokerto sudah dibeli, dan temannya Eka sudah ada di sana untuk memberikan dukungan. Dia juga harus segera mendapatkan surat pengantar dari kampus untuk daftar ulang.
Rabu pagi, 14 Februari 2024, adalah hari yang penuh dengan tanggung jawab bagi Mbak Dila. Meskipun hatinya penuh dengan antusiasme akan keberhasilannya di Program Profesi Apoteker, dia tetap fokus pada tugasnya sebagai anggota KPPS. Proses pemungutan suara berlangsung lancar, dan dia melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Ketika magrib tiba, penghitungan suara selesai. Mbak Dila dan tim KPPS menyelesaikan dokumen berita acara dengan cermat. Setelah semuanya selesai, dia bergegas pulang untuk bersiap-siap menuju Purwokerto.
Pukul 19.00, di pool Rosalia Indah Way Halim, Mbak Dila diantar oleh kedua orangtuanya beserta beberapa tetangga yang ikut merasa terharu dengan keberangkatannya. Air mata pun menetes di pipi mereka, campur aduk antara rasa bangga dan rasa kehilangan. Namun, dengan tekad yang kuat, Mbak Dila meninggalkan rumahnya menuju Purwokerto untuk mengejar mimpinya menjadi seorang apoteker.
Program profesi apoteker yang harus diselesaikan selama 1 tahun adalah tantangan besar baginya, tetapi dia siap menghadapinya dengan penuh semangat dan determinasi. Baginya, ini adalah awal dari perjalanan baru yang penuh dengan harapan dan kesempatan untuk menggapai impian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H