Pada tanggal 7 Februari 2024, MTsN 1 Bandar Lampung mengadakan kegiatan outbond di pantai Klara. Kegiatan ini diselenggarakan dengan kerjasama bersama Newland, perusahaan penyelenggara kegiatan outbond yang terkenal. Fasilitator outbound dari MTsN 1 Bandar Lampung yang bertanggung jawab atas kegiatan ini terdiri dari beberapa orang yang penuh semangat:
- Roni Julianto (Dinamika Kelompok)
- Tommy K (Samson Delilah)
- Fauzan (Puzzle)
- Agus S (Tangga Berjalan)
- Dimas (Scanning Human)
- Dimas P (Tongkat Berjalan)
- Derajat (Estafet T-shirt)
- Wanda (Ball n Basket)
Salah satu siswa yang antusias mengikuti kegiatan ini adalah Nabila Al Ghumaisha dari kelas 9B. Ia telah mempersiapkan diri dengan membawa obat-obatan, minuman, makanan, dan pakaian. Setelah tiba di bis, semua siswa melakukan absen, berkumpul di pantai Klara, dan mengabadikan momen dengan foto bersama.
Acara dimulai dengan pembukaan yang penuh semangat, diikuti dengan yel-yel khas MTsN 1 Bandar Lampung. Fasilitator outbound memandu kegiatan yang beragam, seperti dinamika kelompok oleh Roni Julianto, samson delilah oleh Tommy K, puzzle oleh Fauzan, tangga berjalan oleh Agus S, scanning human oleh Dimas, tongkat berjalan oleh Dimas P, estafet t-shirt oleh Derajat, dan ball n basket oleh Wanda.
Nabila merasakan kegiatan tersebut cukup asik meskipun ada momen yang agak membosankan pada acara resmi. Namun, jam bebas menjadi waktu yang paling dinantikan. Selama perjalanan, suasana menjadi semakin seru dengan candaan teman-teman. Lokasi pantai Klara cukup bagus, meskipun ada sedikit kekurangan, terutama wahana yang dianggap kurang brutal.
Sesampainya di pantai Klara, Nabila mengikuti antusiasme acara resmi. Setelahnya, ia bersama teman-temannya menikmati berbagai wahana. Namun, ada kejadian lucu ketika salah satu temannya lupa membawa mukena. Nabila kemudian mengetahui bahwa hal tersebut menjadi alasan kenapa temannya serba tidak boleh oleh ibunya.
Usai menikmati acara bebas, mereka berbilas, berganti pakaian, dan Nabila mencatat kejadian lucu tersebut. Perjalanan pulang tidak begitu indah karena seorang teman di sampingnya muncul pucat dan takut akan muntah. Pintu darurat yang terus terbuka juga menambah kekhawatiran selama perjalanan.
Ketika tiba di madrasah, semua siswa langsung bubar dan meminta dijemput oleh orang tua masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H