Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menyapa Alam di Balik Jendela

14 Januari 2024   13:21 Diperbarui: 14 Januari 2024   13:40 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari itu, di MTsN 1 Bandar Lampung, Syafgan Defano Dhiarizky duduk di kursinya dengan pandangan serius. Sesaat sebelum bel masuk berdentang, ia tiba-tiba bangkit dan berbicara di hadapan teman-temannya, "Apakah Anda merasa hari semakin panas? Hal ini disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah pemanasan global. Polusi seperti polusi udara dan air menjadi pemicu terjadinya pemanasan global. Selain pemanasan global, sumber daya alam seperti air juga semakin menipis. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus mulai menjaga bumi kita."

Tentu saja, reaksi teman-temannya bervariasi. Ada yang tersentak, ada yang mengangguk setuju, dan ada pula yang terlihat ragu. Namun, Syafgan tak gentar. Dia merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk memberikan perubahan, meski hanya sekecil apapun.

Suatu hari, saat pulang sekolah, Syafgan memutuskan untuk mencari cara konkrit untuk membantu lingkungan. Ia membentuk kelompok kecil yang diberi nama "EcoHeroes 8D". Bersama teman-temannya, mereka memulai aksi kecil dengan mengedukasi siswa-siswi di sekolahnya tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Namun, Syafgan tak puas hanya di situ. Ia mengajak EcoHeroes 8D untuk melakukan kegiatan nyata. Pertama, mereka mengadakan kegiatan pembersihan di sekitar sekolah, membersihkan sampah dan plastik yang menumpuk. Kemudian, mereka mengajak seluruh siswa untuk meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan botol air minum yang dapat diisi ulang.

Aksi-aksi kecil ini mulai menyebar dan menarik perhatian guru dan kepala sekolah. Syafgan dan EcoHeroes 8D bahkan diundang untuk memberikan presentasi di hadapan seluruh siswa sekolah. Mereka berbagi pengetahuan tentang pemanasan global, polusi, dan pentingnya menjaga sumber daya alam.

Prestasi mereka tak hanya diakui di lingkungan sekolah, tapi juga diakui oleh media lokal. Sebuah surat kabar setempat menulis artikel tentang perjuangan mereka untuk menjaga bumi. Seiring berjalannya waktu, EcoHeroes 8D menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Bandar Lampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun