Semakin hari kondisi Niji semakin membaik mungkin itu pertanda bahwa Ia akan sembuh kembali ? Ternyata takdir berkata tidak, malam itu kondisi Niji memburuk secara drastis dengan cepat Libby melarikan Niji kerumah sakit kondisinya semakin lama semakin memburuk dibalik kaca aku hanya dapat melihatnya berjuang melawan penyakit itu. Ditahannya air mata yang hendak keluar dari matanya. Terlihat para perawat dan dokter sibuk memeriksa kondisi Niji.
Tepat pukul 21.30 Niji mengembuskan nafas terakhir, dokter mempersilahkan Libby masuk kedalam untuk melihat Niji terakhir kalinya. Air mata Libby tak terbendung lagi dengan sekuat tenaga Ia memeluk tubuh Niji seraya membisikan sebuah kata ditelinganya.
Terimakasih Niji..
Niji pun telah pergi dan mungkin didunia sana Ia tampak lebih bahagia, walaupun Ia sudah tak ada namun Libby dapat merasakan bahwa Niji akan selalu menjaganya walaupun di dunia yang berbeda.
Selamat jalan Niji, sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu.. Karena kamu akan selalu ada dihati aku selamanya…
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H