Mohon tunggu...
Daco Chan
Daco Chan Mohon Tunggu... -

Praktisi IT, Software Developer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saat Agama di Jadikan Tunggangan Politik

6 April 2014   08:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat Agama di jadikan Tunggangan Politik.

Maka Dakwah adalah Hanya Tentang Bagaimana Berkuasa.

Surat Al Baqarah ayat (8) mengatakan :
"Dan diantara manusia ada yang berkata, kami beriman kepada Allah dan hari akhir. Padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman".

Selanjutnya Al Baqarah ayat (9) menjelaskan pula : "Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal sesungguhnya mereka hanyalah menipu dirinya sendiri tanpa mereka sadari"

lebih jelas Al Qur'an dalam surat Al Baqarah ayat (11) menyatakan "Dan apabila dikatakan kepada mereka, janganlah berbuat kerusakan di Bumi!!, Mereka justru menjawab, bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang memperbaiki".

ini alasan kenapa aku paling tidak suka dengann partai yang membawa nama agama tapi sama saja dengan partai yang lain.

Selalu ada alasan tuk membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar.

Agama seharusnya rahmatan lil-’alamin, yang menyejukkan hati. membawa kedamaian. Tapi dengan agama yang dibalut dengan politik, saya merasa tidak ada kedamaian yang terucap dari para politisi yang diusung oleh partai politik yang mengaku ber"agama".    Fitnah,  hujatan,  cemooh, rasis,  caci maki, tak ada kata-kata yang saya rasakan menyejukkan, yang ada hanyalah saling menjatuhkan.

Lalu dimana agama yang kalian usung. Wahai partai politik yang mengaku berdalil agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun