PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) itu adalah sebuah ajang kompetisi karya kreatif mahasiswa tingkat nasional yang diadakan oleh Dikti, dalam ajang ini akan bertanding bermacam mahasiswa, dari bermacam jurusan, dan bermacam penjuru Indonesia. Jadi bisa dibilang ini adalah ajang paling bergengsinya para mahasiswa. Untuk dapat mengikuti PIMNAS ini, pertama mahasiswa harus mengirimkan proposal ide kreatifnya ke Dikti untuk selanjutnya diseleksi proposal mana saja yang layak dibiayai oleh Dikti. Selanjutnya adalah kita harus me-realisasikan ide kita dan mempresentasikannya didepan para Juri yang berasal dari Dikti dimana tim kita akan diseleksi apakah layak masuk dalam PIMNAS yang tahun ini diselenggarakan di Makasar.
Alhamdulillah tahun ini Universitas Gadjah Mada berhasil mempertahankan predikat sebagai juara umum Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXIV yang berlangsung di Makassar 19-21 Juli 2011. Kepastian sebagai juara disampaikan Ketua Dewan Juri, Prof. Dr. Ir. Ronny R. Noor, M.Rur.Sc., dalam malam penutupan Pimnas yang berlangsung di Gedung Baruga Andi Pangerang Petta Rani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (21/7) malam.
Dalam acara penutupan yang berlangsung kurang kebih 3 jam, sejak pukul 20.00-23.10 WITA, suasana berlangsung panas dan tegang. Tiap kali dewan juri menyebutkan tim yang menjadi juara pada masing-masing kategori, serentak disambut dengan yel-yel setiap kontingen perguruan tinggi. Lebih menegangkan lagi saat jumlah perolehan medali emas antar perguruan tinggi tidak ada yang mencolok. Perolehan medali UGM dan ITS saling kejar. Hingga akhirnya, ketua dewan juri menyebutkan perguruan tinggi yang berhak menyandang juara nasional. “Atas keputusan dewan juri, juara umum adalah Universitas Gadjah Mada,” kata Ronny. Keputusan tersebut sontak disambut gembira oleh 169 mahasiswa UGM dan 70 dosen pendamping.
Salah satu dosen pembimbing, Ahmad Agus Setyawan, mengaku puas dan bangga atas hasil yang dicapai oleh 39 tim dari UGM. Persiapan yang dilakukan secara matang selama beberapa bulan membuahkan hasil, yakni juara Pimnas. “Kita pastinya bangga. Kehadiran dosen pembimbing dan pembina mampu memberikan semangat kepada mahasiswa selama mengikuti kompetisi berlangsung,” katanya.
Agus menambahkan mahasiswa selalu mendapat pantauan dari dosen pembimbing masing-masing. “Mereka tidak dilepas begitu saja. Sebelum hari H, kita masih mendampingi hingga dini hari menjelang kompetisi,” ujarnya.
Danis Sri Wijaya selaku ketua kontingen mahasiswa pun tidak dapat menutupi kegembiraannya. “Yang jelas, senang sekali. Saya bisa lega dan bangga telah membantu mengkoordinasi mahasiswa UGM hingga akhirnya bisa juara,” ujarnya sumringah.
Selama bertugas melakukan koordinasi dan memantau kondisi kesehatan mahasiswa, Danis mengaku sempat kewalahan memantau kondisi mahasiswa. Beberapa mahasiswa UGM ada yang sampai jatuh sakit. Tiga orang mahasiswa diketahui terkena diare. Namun, semua hal itu terbayarkan dengan penyematan juara kepada kontingen UGM.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si., yang didaulat untuk menerima piala bergilir Adikarta Kertawidya (juara umum Pimnas) malam itu, tidak kuasa mengungkapkan perasaannya. Ia hanya berkomentar singkat, “Luar biasa!”
Ketua Panitia Pimnas XXIV 2011, Nasaruddin Salam, mengaku sudah jauh hari memperkirakan UGM akan menjadi juara umum lagi. “Saya dari awal memperkirakan UGM bisa juara, apalagi tim terbanyak dari UGM. Di sini, penampilan mereka sangat luar biasa, tampak sudah dipersiapkan serius dan fokus,” tuturnya.
Hasil 10 besar urutan juara Pimnas XXIV adalah UGM, ITS, Universitas Negeri Semarang, IPB, Unibraw, Universitas Airlangga, STIE Malangkucecwara, Universitas Muhammadiyah Surakarta, ITB, dan Universitas Padjadjaran.