Inilah contoh gaya kepemimpinan yang sungguh saling melengkapi. Kepemimpinan Abu Bakr yang tidak menawarkan keberingasan dan kekerasan sebagai sebuah solusi. Kepemimpinan yang membuat rakyatnya aman dan tentram meski keputusan para wakil-wakilnya sering tidak cocok di hati. Abu Bakr berjiwa damai. Pembawaanya tenang dan menyenangkan. Tutur katanya lemah lembut. Dia sangat bijaksana dalam berfikir, semoga seperti itulah Pak Jokowi memimpin nanti. Umar bin Khatab berjiwa tegas. Pembawaannya keras, membuatnya disegani. Menyelesaikan masalah tanpa ada tendensi. Rela berkorban tidak disenangi, demi kebaikan pemimpin dan umatnya yang terkadang mereka tidak mengerti, semoga seperti itulah pak Jusuf Kalla mewakili Jokowi.
Dari Aisha RA "Jika Allah menghendaki kebaikan terhadap seorang Pemimpin, maka diberinya seorang wakil/menteri yang jujur, jika lupa diingatkan, dan jika ingat dibantu. Dan jika Allah menghendaki sebaliknya dari itu, maka Allah memberi padanya wakil/menteri yang tidak jujur, hingga jika lupa tidak diingatkan dan jika ingat tidak dibantu. (abu dawud).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H