Mohon tunggu...
Alam Azharian
Alam Azharian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

:::People's dream, never end:::\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Eksotika Cleopatra, Rommel dan Ageeba, Memori Indah yang Takkan Terlupa

14 Mei 2011   05:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:43 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim panas sudah lama menyapa, ujian akhir semester usai juga, libur semester sudah di depan mata, itu berarti waktunya tamasya menjelajahi alam Mesir yang sudah lama ku mendaftarnya. Ya, sebelum ujian akhir semester, Senat Fakultas Bahasa dan Sastra Arab Mesir telah menyebarkan pamflet paket liburan Matruh-Siwa untuk liburan musim panas ba’da ujian. Dengan membayar 170 pound Mesir aku bisa berlibur tiga hari lamanya menikmati indahnya alam Matruh dan Siwa, sekaligus melepas lelah dan penat selama ujian yang menyiksa. Matruh dan Siwa merupakan objek wisata paling diminati oleh turis mancanegara dan sudah berskala internasional. Matruh adalah nama daerah di pinggiran utara Mesir yang memiliki deretan pantai yang menakjubkan mata. Sedangkan Siwa adalah nama sebuah daerah bagian timur utara Mesir yang berdekatan dengan Libya, yang memiliki ribuan oase-oase yang jernih menyegarkan dahaga.

Karena begitu banyaknya objek wisata yang saya kunjungi, saya akan menceritakan 3 objek wisata alam saja, Rommel, hamam Cleopatra dan Pantai Ajiibah. Selamat menyantap pengalaman memori indah saya Juli 2010 lalu. Hehe… ^_^

Liburan ku ini sangat berkah dengan memori begitu indah, bahkan sebelum bus AC berstandar internasional yang ku tumpangi gejala-gejala liburan nanti akan berjalan manis sudah kurasakan. Malam itu adalah final piala dunia antara Spayol versus Belanda. Aku menjagokan Spanyol, dan ternyata Spanyol mampu meraih gelar Piala Dunia pertamanya lewat gol Andres Iniesta.

[caption id="attachment_109466" align="aligncenter" width="640" caption="Pantai Rommel"][/caption]

Setelah merayakan kemenangan tim Spanyol, akhirnya aku dan kawan-kawan berkumpul di sekretariat senat, karena dari sekretariat senat inilah kami akan meluncur menyaksikan keindahan ciptaaan Tuhan SWT.

Memori dengan Rommel

Objek wisata pertama yang akan disinggahi adalahRommel. Rommel adalah sebuah nama pantai dan juga museum. Karena di dekat pantai ini terdapat museum peninggalan Nazi Jerman, nama Rommel diambil dari nama panglima yang menduduki daerah tersebut. Di dalam museum ini terdapat peninggalan-peninggalan nazi. Banyak turis bule menyempatkan singgah di museum ini sebelum berenang-renang dan berasyik masyuk ke pantai Rommel.

Setelah mengelilingi museum Rommel yang mungil dan berfoto ria di sana, aku dan kawan-kawan langsung meluncur ke pantai. Subhanallah! pemandangannya begitu indah dan asri, airnya sangat jernih, pasirnya bersih dan mewangi, bahkan tak satu pun aku temukan secuil sampah. Tiba-tiba senior menyeletuk padaku. “Ini belum seberapa, masih ada pantai yang akan membuat mu serasa disurga, pantai ageeba namanya”. Hmm, aku coba membayangkan pantai ageeba itu, ah, aku jadi pingin pingsan. Melihat eksotika pantai Rommel saja kepala ku sudah berkunang-kunang saking takjubnya.

Di pinggiran pantai Rommel berjejer tempat berteduh yang terbuat dari pelepah kurma. Duduk di sini harus bayar satu pound per kepala. Sedangkan dalam pantai, terdapat mainan apa namanya saya lupa, satu jam membayar 20 pound.

Tanpa lama-lama berfikir langsung aja ke pantai, udah kagak sabaran soalnya. Mulanya aku tidak mau menceburkan diri ke air, karena tidak membawa baju ganti yang tertinggal dalam bus, ntah dimana bus itu berada. Namun, melihat putihnya pasir, beningnya air, lembutnya ombak, aku tak sabar bersetubuh dengan pantai Rommel ini. Tanpa basa-basi, jebur… tubuhku menikmati pantai yang sangat eksotis ini, urusan ganti baju bisa diatur, jemur 20 menit insya Allah kering. Haha…

[caption id="attachment_107471" align="aligncenter" width="300" caption="Bermain di pantai Rommel"][/caption]

Tak terasa tiga jam berlalu, ketua rombongan rihlah (perjalanan) sudah memanggil agar berkumpul dan meluncur ke hamam cleopatra. Huft… memori indahku dengan Rommel terhenti di sini. Sampai jumpa Rommel.

Memori dengan Cleopatra

Hamam cleopatra adalah objek kedua untuk hari ini. Hamam cleopatra merupakan bahasa arab dari pemandian cleopatra. Wow, ke tempat pemandian ratu cleopatra! Seperti apa ya kira-kira? Apa bener cleopatra sering mandi di sana? Kita lihat saja yuk…hihi… ^_^

[caption id="attachment_107472" align="aligncenter" width="300" caption="Konon dekat batu karang besar itu lah Cleopatra sering mandi. "][/caption]

Wah, ternyata hamam cleopatra cukup besar terletak di pantai dan berada dalam batu besar. Banyak sekali turis bule datang ke tempat ini,tak terkecuali warga Mesir sendiri. Air di sini begitu jernih. Namun sayang di sini tidak bisa mandi, selain karena tidak ada pasirnya, yang ada hanya batu-batuan. Konon, air di tempat pemandian cleopatra bisa menyembuhkan segala penyakit kulit, dan bisa menjadikan kulit lebih mulus seperti halnya cleopatra. Haha… masa’ sih! Pantesan, kebanyakan yang berwisata ke sini adalah kaum hawa. Wanita-wanita mesir keturunan cleopatra pun banyak berlalu lalang, dan sesekali menyapa aku. Cie…serasa jadi bule juga jadinya… bule kampungan kale… :D

Tak terasa tiga jam berfoto ria dan menelusuri hamam cleopatra berlalu, lagi-lagi ketua rombongan menggiring kami yang masih asyik-asyiknya berlaga bak model di hamam cleopatra.

Hari hampir sore, kami berkumpul dan segera menuju tempat penginapan. Penginapan kami sederha, maklumlah ongkos mahasiswa. Malam hari aku dan teman-teman keliling ke pinggiran pantai dengan menggunakan sepeda. Kisah di malam hari ini tidak saya publish karena alasan tertentu. Hehe…

[caption id="attachment_107473" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai batu dimana hamam cleopatra berada"][/caption]

Pagi datang, mentari menyapa, udara di daerah penginapan kami sangat sejuk. Hmm, dalam khayalku, aku mengkhayal seandainya nanti aku dapat berbulan madu berdua dengan istri ku di sini. Betapa indahnya hidup itu, serasa dunia milik aku dengan istri ku. Hoho… (makanya cepet tamat kuliah!). Setelah sarapan dengan tempe plus hati buatan tim konsumsi, saatnya menjelajah pantai ageeba.

Memori dengan Ageeba

Seperti yang telah aku katakan, Ageeba adalah nama sebuah pantai nan indah nun di ujung utara negara fir’aun. Terletak 28 km dari kota Matruh. Ageeba memiliki arti ajaib. Pantai ini dinamakan pantai ajaib karena memiliki tujuh warna. Penasarankan? Ya, pantai ini memang memiliki tujuhwarna jika dilihat dari jauh. Pantai ini mungkin bisa direkomendasikan sebagai keajaiban dunia. Jarang-jarang orang bisa berlibur ke pantai ini. Sangat rugi mahasiswa yang kuliah di Mesir tapi tak pernah bercinta dengan Ageeba. Rugi tujuh turunan… wkwkwk

[caption id="attachment_107474" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Ageeba"][/caption]

Inilah pantai yang sudah tak asing lagi di telinga bule-bule. Bagaimana jika dibandingkan dengan di Bali? Aku tak tau, karena aku sendiri belum pernah ke Bali. Air laut di pantai ageeba sangat bersih, jernih, nyaris tak ada secuil sampah. Pemandangannya begitu indah, ciptaan Allah yang begitu sempurna. Dari anak-anak sampai dewasa memenuhi pantai ini, dan ajaibnya, air ini selalu bersih dan jernih walau begitu ramainya orang yang mungkin pada kencing di celana. Haha…(malu-malu in aja). Lantai atau dasar air pun terlihat dengan jelas. Sungguh, eksotika tiada duanya diantara pantai yang pernah aku kunjungi. Rasanya betah berlama-lama, berjam-jam dalam air ini. Bahkan ada teman ku yang sejak kali masuk kedalamnya tidak keluar-keluar sampai jatah waktu di pantai ini habis. Weleh-weleh,kuat sekali dia, bisa masuk angin dan sakit berat.

[caption id="attachment_107475" align="aligncenter" width="300" caption="mengabadikan diri di pantai ageeba"][/caption]

Wah, hari sudah sore, waktunya bersiap-siap untuk kembali ke penginapan dan melihat sun set serta air pantai berubah menjadi tujuh warna.

[caption id="attachment_107479" align="aligncenter" width="300" caption="Ini dia bus keren kami"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun