Kisah Diplomasi Sahabat Rasulullah Saw Part I

Warisan yang ditinggalkan oleh Rasulullah saw berupa Al-Qur'an dan Hadist merupakan pusaka kehidupan yang paling utama, didalamnya terdapat banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh seluruh manusia, penjelasan mengenai hukum-hukum serta berjuta qishah terletak di dalam Al-Qur'an, Al-Qur'an menjadi obat kerinduan kepada Nabi Muhammad saw sekaligus sumber keilmuan dari Allah swt. Setelah kepergian Baginda nabi Muhammad saw, tajuk kepemimpinan dipegang oleh para sahabat Rasullah saw masa kepemimpinan ini disebut sebagai masa Khulafah Ar-Rasyidin.

Di masa Khulafah Ar-Rasyidin, diplomasi berjalan sesuai dengan ajaran sang nabi, Diplomasi menurut ajaran Islam adalah diplomasi yang merujuk kepada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi, diplomasi dalam Islam pada intinya harus menunjukan risalah Islam dan bertanggung jawab kepada Allah untuk menyelamatkan umat manusia. 

Dalam Islam, seorang diplomat harus memiliki beberapa kriteria seperti Sikap sederhana, sifat Loyalitas, menyambut dengan kedamaian, jujur dan amanah, tidak sombong dan adil. Berikut adalah sahabat nabi yang menjadi Khulafah Ar-Rasyidin:

• Abu Bakar As-Shiddiq

Abu Bakar As-Shiddiq adalah Khulafah pertama yang menggantikan Rasulullah saw untuk memimpin umat Islam. Beliau adalah sahabat sekaligus mertuanya Rasulullah saw, Abu Bakar juga menjadi 10 orang yang pertama masuk Islam yang selalu setia menemani Rasulullah saw dalam keadaan apapun. 

Pada masa pemerintahanannya ada banyak kebijakan yang dibuat guna untuk terus menghidupkan tradisi dan kebiasaan yang dilakukan pada masa Rasulullah saw, diantaranya adalah

• Wajib mengikuti atau menaati poin-poin yang tercantum dalam kesepakatan
• Jalan yang benar adalah yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist
• Sebagai seorang Khalifah Abu Bakar memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan kewajiban kepada Allah dan manusia
• Abu Bakar memberikan kebebesan kepada masyarakat untuk mengkritik tindakan yang dilakukan oleh Khalifah
• Tanggungjawab terbesar seorang Khalifah salah satunya adalah memberikan kedamaian dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Dimasa pemerintahan Khalifah Abu Bakar terdapat banyak peristiwa pembelotan kaum Muslimin yang tidak kuat imannya, salah satu peristiwanya adalah orang-orang yang enggan membayar zakat, ada pula seorang yang mengaku dirinya sebagai nabi utusan setelah kepergian Rasulullah saw. Dalam menanggapi hal ini Abu Bakar membentuk Sebelas Ekspedisi ke berbagai wilayah guna memberantas dan meluruskan orang-orang yang menyatakan dirinya sebagai nabi diantaranya adalah Aswad Al-Ansi di Yaman serta Thulhah di wilayah Timur Laut.

• Umar bin Khattab
• Umar bin Khattab atau Khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah seorang khalifah yang tegas dan dermawan, beliau adalah pembesar Quraisy yang sangat pemberani dan ditakuti oleh masyarakatnya. Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab menjadi laki-laki yang sangat memusuhi Rasulullah saw. Dalam sejarah pemerintahannya Umar bin Khattab menjadi khalifah pertama yang membangun lembaga-lembaga pemerintahan seperti lembaga peradilan serta megirimkan Amr' bin Ash ke Mesir untuk menyebarkan Islam. Dapat disimpulkan ada beberapa praktek diplomasi Umar bin Khattab yaitu,
• Pengusiran orang-orang Yahudi dan Nashrani dari Mekkah
• Kunjungan pertama ke Yerussalam dan menghasilkan perjanjian dengan Yerussalam
• Memberikan perlindungan kepada kaum minoritas
• Memberikan honor untuk para pengajar dan menyebarkan mu'adzin ke berbagai sudut kota
• Memperketat pengamanan dalam negeri
• Serta, menyediakan tanah yang layak untuk rakyatnya.

Dimasa kedua Khalifah diatas, kemajuan dan persaudaraan umat Islam terlihat semakin kuat, kebijakan yang diambil oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab berhasil memberikan kesejahteraan bagi umat Islam, ekspedisi dan penyebaran agama Islam pada masa Khalifah Umar bin Khattab pun sudah mulai meluas, dalam praktek diplomasinya Umar bin Khattab sering turun tangan untuk menghadapi permasalahannya sendiri.