Mohon tunggu...
Mpu Tigan
Mpu Tigan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Rocky Gerung Menista Agama?

12 April 2018   22:08 Diperbarui: 12 April 2018   22:23 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Publik masih belum lupa dengan kasus "penistaan" Puisi Sukmawati, eh malah muncul lagi kasus baru. Kali ini pelakunya adalah Rocky Gerung, Dosen Falsafat UI yg beberapa hari lalu diundang siaran Live TV One di acara Indonesia Lawyers Club. Sebenarnya dia berbicara dengan maksud tujuan baik. Dia mengungkapkan kegelisahan bahwa politisi merusak arti kata fiksi. Menurut dia, fiksi itu berkonotasi baik dan positif, yang bisa berarti Harapan, Khayalan, dan Imajinasi Kreatif. Yang buruk itu namanya fiktif, yang bisa berarti palsu. Politisi menurunkan derajat fiksi sehingga publik menganggap fiksi adalah fiktif.

Penonton/peserta diskusi mulai terperanjat ketika Rocky Gerung menanyakan "Kitab suci itu fiksi atau tidak?" dan dia pun dengan percaya diri mengatakan bahwa "Kitab Suci itu fiksi". Menurut dia, Kitab Suci itu fiksi karena belum terjadi dan masih bersifat harapan. Lalu, para peserta pun mulai menginterupsi pernyataan Rocky Gerung ini dan dia tidak mau mengucapkan kitab suci agama mana yang fiksi.

Lantas, apakah Rocky gerung menista semua agama?

Menurut Mpu, dia tidak menista agama, karena dia hanya menyampaikan paham-pahamnya saja dalam hal ini dia menyampaikan faham Atheisme. Sudah jelas sepertinya, hanya orang yang tak percaya akan agama yang memiliki pemikiran seperti itu. Karena setiap orang yang beragama pasti mempercayai kitab suci agamanya bukanlah fiksi atau khayalan.

Tetap saja menista dong, apalagi dia atheis...

Gak juga, seperti yang Mpu katakan dia hanya menyampaikan paham-pahamnya seperti agama pada umumnya. Misalkan begini, di Agama Islam mengatakan bahwa Agama lain itu salah. Sedangkan lain seperti Kristen, Katholik juga mengatakan seperti itu. Apakah ini penistaan? tentu saja tidak.  Jadi, kalian gak usah merasa tersinggung dan gak usah demo-demo.

Kesalahan Rocky Gerung ini adalah dia lupa bahwa dia sedang disiarankan secara langsung ke Seluruh Indonesia, bukan sedang mengajar di kelasnya. Hal ini jelas bisa memicu kontroversi. Namun, anehnya grup yang suka membela agama dari penistaan sama sekali tidak menunjukkan pergerakan-pergerakan. Malah ada yang terkesan membela. Disini mulailah muncul pertanyaan baru. Apakah grup-grup tersebut tulus membela agamanya? atau secara tidak sadar hanya menjadi alat politik saja. Malah yang bergerak adalah orang yang biasanya diam saja ketika ada kasus "penistaan". Lantas siapakah yang tulus membela agamanya? Kita lihat saja episode selanjutnya. To be Continue...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun