MPR Way Kanan - Kali ini rutinan 2 mingguan MPR Way Kanan bertempat di halaman Masjid Al-Majid, Dusun 4 Kampung Sidoarjo Kecamatan Umpu Semenguk Kabupaten Way Kanan, Jum'at, 29 September 2023 malam. rutinan 2 mingguan ini masih pada momen yang sama yakni dibulan maulid atau bulan kelahiran Rasullulah SAW.
Dalam berbagai kegiatan MPR Way Kanan, kita sering membahas bahwa suatu kaum tidak akan kena adzab manakala Rasulullah SAW hadir di tengah kaum tersebut. Hadir tentu bukan selalu hadir secara fisik, sholawat itu juga salah satu lambaian rindu agar Rasulullah hadir. Adzab juga mungkin bukan sekedar adzab berupa bencana alam, tapi bisa juga bencana sosial, bencana ekonomi dan berbagai adzab lainnya.
Sekitar pukul 19.50 WIB Pembina MPR Way Kanan, Cak Imam Masduki didampingi Ustadz Ahmad Sholli telah berada di teras Masjid Al-Majid yang didesain menjadi panggung sederhana dan menyapa para jamaah yang memenuhi lokasi acara. halaman masjid padat, jalan utama masjid untuk sementara dialihkan ke jalur lain sebab akses jalan tersebut dipenuhi Jamaah-jamaah yang penuh cinta.
Alhamdulillah penuh dengan rasa syukur yang tak terhingga serta kegembiraan yang tiada tara tidak lama setelah Pembina MPR Way Kanan beserta rombongan tiba. Habib Mahali Assegaf Baradatu beserta rombongan juga tiba di lokasi rutinan. nampak kegembiraan para jamaah memuncak dengan hadirnya Dzurriyah Nabi Muhammad SAW, sang revolusioner sejati, sang pembawa perubahan, sang rahmat bagi seluruh alam. manusia yang paling dirindukan dan dicintai serta manusia yang sentiasa diharapkan syafaatnya.
Seperti biasa, sebelum acara inti dimulai yakni pembacaan Maulid Simtudduror. terlebih dahulu Mauidhoh Hasanah oleh Pembina MPR Way Kanan. Di dalam Rutinan 2 Mingguan di momen Maulid Nabi Muhammad SAW. Cak Imam menjelaskan untuk membawa kepada penegasan kembali beberapa hal yang telah diharapkan yaitu supaya nasib kita lebih baik, lebih selamat, dan ditolong oleh Allah maka jalannya adalah gondelan Syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Beliau mengajak kita menyadari bahwa kalau ditelusuri secara mendalam ternyata banyak hal-hal detail dari amal kebaikan yang belum kita kerjakan atau banyak detail-detail keburukan, terlebih keburukan hati, yang kita tak luput darinya. Kalau melihat record yang demikian, rasanya tak ada yang bisa diandalkan di hadapan Allah. Maka, kata Cak Imam, kita perlu yang namanya Syafaat Kanjeng Nabi.
Cak Imam mengajak seluruh jamaah untuk bersama-sama senantiasa bersholawat atas Nabi. Kemudian, para jamaah diajak memetik pelajaran dan teladan dari Rasulullah yang ini pun merupakan proses yang tak pernah berhenti.
Kesungguhan dan kekhusyukan gondelan Syafaat Nabi juga terpancar dari wajah-wajah jamaah yang hadir terutama pada waktu bersholawat bersama. Kesatuan dari semua komponen yang ada di Rutinan 2 Mingguan mengekspresikan hal itu. Itulah yang berlangsung dalam Rutinan 2 Mingguan pada momen Maulid Nabi Muhammad SAW. (mpr.wk/ags.fatoni)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H