Adalah sebuah kegembiraan dan ucapan syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT, Rutinan 2 Mingguan MPR Way Kanan dapat di buka kembali setelah libur Ramadhan dan Syawal 1444 H. kita sedikit bersabar untuk jeda yang sedikit agak lama hingga akhirnya berkumpul bersama, melingkar, Rutinan kembali lagi di 26 Mei 2023, tadi malam, di tempat yang sama sebagaimana penutupan libur Ramadhan bulan lalu: di Halaman kediaman rumah ibu Hj. Sarofah, Muara Lungka Negeri Batin Umpu Semenguk Way Kanan.
Dengan tajuk utama: Melepas Rindu Setelah Libur Ramadhan, Rutinan 2 Mingguan ini dikhususkan untuk mengajak kita semua "Membersihkan hati dan pikiran". Perjalanan Majelis Pecinta Rasulullah SAW Way Kanan atau kerap disingkat MPR Way Kanan saat ini memasuki perjalanan usia ke-7 tahun adalah sebuah perjalanan yang tidak ujug-ujug, sim salabim muncul begitu saja. Sosok almarhum Ustadz Su'ban, Â Ustadz Imam Masduki dan Ustadz Ahmad Sholi sangat sentral dalam perjalanan Majelis ini. Perjalanan MPR Way Kanan yang diawali dari beberapa orang saja bisa dihitung dengan jari. telah membentuk Majelis ini yang sangat istiqomah, dengan karakter yang kuat, menjadi titik terang majelis dzikir dan sholawat, yang kemudian menjadi harapan membuminya sholawat di Bumi Ramik Ragom.
Rutinan 2 Mingguan tadi malam menjadi momen kesyukuran kita semua sebagai Jamaah MPR Way Kanan. Kita semua masih diberikan kesehatan dan panjang umur serta tak pernah lelah untuk mengejar syafaat nabi agung Muhammad SAWÂ
Betapa nikmat lisan ini kala dapat bersholawat kepada Rasulullah SAW, betapa nikmatnya diri ini saat kita dapat mendengarkan kisah-kisah tentang Rasulullah SAW. Betapa dimanjakannya hati ini saat kita mendengarkan lantunan-lantunan pujian Rasulullah SAW. Tidak ada kenikmatan lebih indah saat kita menambahkan kecintaan kita kepada nabi agung Muhammad SAW.Â
Terkadang dalam sebuah lamunan, kita ini berharap seperti yang dikatakan oleh Rasullulah SAW. Pada saat itu Rasulullah SAW sedang duduk dengan para sahabatnya, tiba-tiba Rasul memandang ke langit dengan pandangan yang cukup jauh, tiba-tiba Rasul berucap;
Rasulullah SAW: "Wahai hati, saya rindu dengan saudara-saudaraku"
Sahabat: "Ya Rasulullah apakah kami ini yang ada di depanmu saudara-saudaramu itu? Atau barangkali Nabi-nabi sesama para muslim yang berdakwah menjadi utusan Allah, Apakah mereka yang kau rindukan Ya Rasulullah?"
Rasulullah SAW: "Saya rindu dengan saudara-saudaraku. Saudara-saudaraku adalah mereka umat-umat setelahku, mereka rindu kepadaku, mereka beriman kepadaku, sementara mereka belum pernah berjumpa denganku".
Timbul pertanyaan, apakah itu kita wahai saudaraku? Benarkah kita orang yang merindukan Rasulullah SAW? Benarkah kita orang yang saat itu diingat oleh Rasullulah SAW? Jika iya, sungguh kita orang yang beruntung yang pernah dirindukan oleh Rasullulah SAW. Dan mudah-mudahan kerinduan ini yang dapat mengantarkan kita pada perbuatan-perbuatan yang mengikuti jejak Rasulullah SAW. shollu alannabi muhammad.
Penulis: Agus Fatoni; Jamaah MPR Way KananÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H