Dolly Anjingku
Dolly….. …….,bukanlah anjing terkenal seperti di film Lessie , Airbud atau Hachico, tapi ia hanya seekor anjing hewan peliharaan keluargaku. Dolly juga bukan dari ras yang mahal ,cuma campuran ras Pudel dan anjing kampung.Aku mengambilnya sejak masih kecil dari rumah tetangga nenekku.Semula mama melarangku ,dengan alasan rumah kami tidak besar dan halamannya tidak ada.Tapi aku berhasil meyakinnyanya bahwa aku yang akan mengurusnya.Sesuai janjiku pada mama,Aku memberinya susu botol ,karena waktu itu usianya baru dua minggu.Tidak Cuma itu aku juga yang membersihkan kotorannya.
Seiiring dengan berjalannya waktu Dollypun tumbuh semakin besar,ia tumbuh sehat dan menggemaskan.Karena sudah semakin besar aku memberinya makan nasi dan hati ayam setiap hari.Karena rumahku tidak terlalu besar,aku mengajarinya untuk tidak buang kotoran disembarang tempat .Dan itupun berhasil,Dolly Cuma akan buang kotoran jika aku membawanya keluar rumah dengan rantai.
Ada banyak kejadian yang kami lewati bersama,,ada saja tingkahnya yang membuatku gemas kadang juga menjengkelkan seperti yang satu ini,Dolly suka sekali menggigit sandal dan sepatu.Kalau lupa menaruh sepatu atau sandal diatas rak sepatu,sudah dapat dipastikan sandal atau sepatu itu pasti rusak.Tidak cukup Cuma itu meja kayu diruang tamupun ujungnya rusak digigitnya.Atau saat Dolly membangunkanku dipagi hari .Saban pagi sesaat setelah mama membangunkanku untuk kesekolah,Dolly akan menggaruk garuk kepalaku dengan kaki depannya sambil mengendus-ngendus telingaku,.Sambil ngomel aku terpaksa bangun tidak tahan garukannya.Ketika aku kembali dari kamar mandi yang membuatku gemas Dolly sudah tidur diatas bantalku.ketika aku berteriak”Dooly turun, enak banget tidur di kasur”Sedikitpun ia tidak bergeming ia hanya membuka sebelah matanya sambil mengibas-ngibas ekornya,Seperti sedang meledekku.Kalau sudah seperti itu aku hanya bisa tersenyum sambil membelai kepalanya.
Seperti Anjing peliharaan yang lain ,tidak ada yang istimewa dari Dolly , menngggogong jika ada orang tak dikenal atau saat ada kucing atau tikus yang lewat didepan rumahku ia juga akan mengonggong.Yang berbeda Dolly tidak suka sendiri,ia akan ribut jika ditinggal sendiri dirumah,meskipun diberi makan- makannya tidak akan disentuh sampai kami sekeluarga kembali atau paling tidak harus ada orang dirumah.Oleh sebab itu jika kami sekeluarga berlibur Dolly aku bawa.
Satu hari saat pulang sekolah,biasanya Dolly sudah menyambutku dengan gonggongngannya sambil mengibas-ngibaskan ekornya.Tapi hari itu ,meski kupanggil-panggil namanya Dolly tidak datang menghampiriku seperti biasanya,tapi mama memelukku dan memberitahu kalau Dolly sudah mati .Aku menangis meraung-raung,karena tidak mengerti kenapa dolly harus mati,padahal tadi pagi saat aku berangkat ke sekolah ia masih mengantarku sampai pagar sambil menggonggong.
Aku terus saja menangis sedang mama kebingungan ,kehabisan kata-kata untuk menghiburku.Tapi akhirnya ada kta-kata mama yamg menyentuhku membuataku berhenti menangis”Nak,semua mahluk dibumi adalah ciptaan Tuhan.Dan semua yang bernyawa akan kembali kepada sang Ilahi”Mama benar,seberapa besar aku menyayanginya ,tapi aku tidak punya kuasa atas nyawanya.Aku bersedih tapi, seidaknya aku juga bersyukur telah mengenalnya .Karena Dolly telah mengajariku untuk bersyukur atas apa yang kumiliki dan bertanggungjawab dengan apa yang aku miliki.”Selamat jalan Dolly ,meskipun Dolly sudah mati tapi aku akan terus mengenangnya ….selamanya dihatiku Dolly akan terus hidup”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H