Mohon tunggu...
Melinda Putri Aryanti
Melinda Putri Aryanti Mohon Tunggu... Lainnya - Human

A forever learner.

Selanjutnya

Tutup

Film

Air Mata di Ujung Sajadah: Sebuah Film yang Melampaui Ekspektasi

28 September 2023   13:45 Diperbarui: 28 September 2023   13:50 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lembaga Sensor Film RI

Saat maraknya film-film dengan genre horor di Indonesia, Air Mata di Ujung Sajadah (AMDUS) membawa warna sendiri saat penayangannya. Saya pribadi tidak begitu memperhatikan iklan dan trailer film AMDUS bersliweran. Pun ketika saya terpaksa menonton trailernya, tidak begitu berkesan. Namun, ternyata film ini jauh melebihi ekspektasi saya sebagai seorang penonton awam.

Bercerita tentang Aqilla (Titi Kamal) yang selama tujuh tahun dibohongi oleh ibu kandungnya sendiri mengenai keberadaan anak kandungnya, Baskara (Faqih Alaydrus), yang ternyata masih hidup dan berada di Kota Solo. Ketika mengetahui hal tersebut, Aqilla segera mengunjungi kediaman orangtua asuh Baskara, yakni Arif (Fedi Nuril) dan Yumna (Citra Kirana). Pertemuan keluarga inilah yang menjadi konflik utama dalam film. 


Alur cerita dalam film di mulai dari masa Aqilla masih berpacaran dengan Arfan (Krisjiana Baharudin). Meski cerita berawal di waktu yang cukup jauh dari masa klimaks (7-8 tahun setelahnya), tapi penulisannya dibuat singkat dan rapih. Penonton tidak perlu menerka-nerka tentang keputusan atau jalan cerita setelahnya. 

Karakter-karakter dalam film ini dibuat sangat pas, sesuai dengan porsinya. Tidak ada karakter yang timpang dengan perannya, semua memiliki kekhasan sendiri. Pendalaman tiap-tiap karakternya patut diacungi jempol, karena sangat terlihat natural. Bahkan peran Baskara pun dapat dimainkan oleh Faqih dengan sangat natural selayaknya anak-anak.  Selain itu, soundtrack film dan skoring di tiap adegan turut membangun suasana menjadi lebih intens. 

Meski begitu, ada hal yang sedikit kurang dari film ini. Antiklimaks dalam film menuju ending terkesan terburu-buru. Sehingga ada plot hole yang sedikit mengganggu. Namun, hal tersebut tidak mengurangi hal-hal bagus dalam film ini. Perpaduan antara penulisan skenario, musik dan akting aktor-aktrisnya, serta peran seluruh tim produksi telah berhasil membuat satu karya yang sukses membuat mata penonton sembab. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun