Mohon tunggu...
Meirina Eka
Meirina Eka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cukup Gizi Cukup Murah

11 November 2018   13:27 Diperbarui: 11 November 2018   14:11 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedelai diolah menjadi biskuit? Kok bisa? Seperti yang kita tau kedelai merupakan komoditi pangan utama yang ada di indonesia setelah beras dan jagung. Mungkin juga tak banyak orang sadar bahwa sebenarnya kebutuhan terhadap kedelai di Indonesia ini cukup besar dan terus meningkat setiap tahunnya. Selain karena digunakan sebagai bahan pangan utama juga bisa digunakan sebagai pakan ternak dan juga pengolahan industri lainnya.

Berbicara mengenai kedelai  ada banyak cara pengolahan kedelai selain hanya menjadi susu kedelai dan tempe yang biasa kita lihat di pasar-pasar. Kedelai juga dapat diolah menjadi terigu yang dapat mengganti tepung terigu karena harganya lebih terjangkau dan kemudian di buat menjadi biskuit berbahan dasar tepung kedelai.

cukup praktis bukan ? biskuit merupakan cemilan yang mudah untuk dibawa kemana-mana dan juga bisa dikonsumsi untuk berbagai usia karena biskuit ini merupakan makanan kering maka daya simpanyapun cukup lama

meskipun hanya sekedar biskuit namun memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi karena memanfaatkan hasil tanaman. Hal ini juga salah satu upaya agar mengatasi ketergantungan pemanfaatan bahan pangan lokal.

Penasaran dengan kandungna dalam kedelai ? begini menurut pada ahli mengatakan. Seperti  menurut Astawan (2009) yang menyatakan bahwa kedelai memiliki  kandungan protein tinggi yang rata-ratanya 34,9% bahkan pada varietas kedelai yang unggul bisa mencapai hingga 40-44%. Protein kedelai memiliki susunan asam amino essensial yang cukup lengkap dan juga mempunyai daya cerna yang sangat baik. Sehingga kombinasi kedelai dengan sumber karbohidrat seperti tepung terigu yang sangat baik untuk kelengkapan gizinya. Kualitas protein kedelai hampir menyamai dengan protein daging sapi atau telur.

Mari konsumsi banyak kedelai karena sama dengan protein daging sapi wahhhhhhh ini solusi terbaik untuk anak kost-an

Kembali ke kedelai, pembuatan biskuit ini yang membedakan hanyalah dari bahan tepungnya karena yang digunakan dalam pembuatan biskuit ini menggunakan tepung dari kedelai karena menurut Depkes (2000) juga mengatakan bahwa kandungan protein pada tepung tempe setiap 100gram nya sebesar 48 gram, sedangkan untuk kandungan protein pada tepung terigu setiap 100gram sebesar 10,11 gram.

Dari penjelasan-penjelasan diatas kita juga mengetahui mengapa komoditi kedelai ini menjadi salah satu komoditi yang paling meningkat setiap tahunnya karena banyak dari kalangan kita yang berusaha menjadikan bahan pangan lokal ini di gemari banyak orang dengan cara mengelolanya menjadi berbagai variasi dengan rata-rata pada pembuatan kue kering mencapai 40-50%.

Namun tak sedikit orang yang mungkin daya terima dari masyarakat yang mungkin asing mengenai biskuit yang terbuat dari bahan temoung terigu kedelai. Hal ini juga bisa menjadi alasan mengapa kedelai yang di Indonesia sebagian besar nya adalah dari impor.

Daftar Pustaka
Astawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Jakarta: Penebar Swadaya.
Depkes, 2000. Buku Pintar Konseling Keluarga Mandiri Sadar Gizi. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun