Miris hati ketika melihat perkembangan di negeri ini, Negeri yang subur namun tidak serta merta membawa kemakmuran bagi basyarakatnya. Berbagai cerita tertorah di negeri ini layaknya negeri dongeng yang memiliki seribu ironi.
Nampaknya semua itu bermula dari masyarakat kita yang kemudian bangga untuk menggunakan produk produk luar negeri, atau istilahnya pecinta barang impor, sungguh tragis!!! disaat bangsa lain berlomba lomba ingin menguasai negeri ini karena kesuburan dan banyaknya kekayaan alam, justru masyarakat kita sendiri tidak terlalu bangga dengan hasil yang diperoleh oleh negeri sendiri.
Masih melekat dibenak kita, sang DPR yang katanya mereka mewakili rakyat negeri ini, justru mereka berlomba lomba menikmati kemewahan dan menggila dengan produk luar negeri. Padahal dinegeri ini tek kurang memiliki barang barang yang berkualitas tinggi. bayangkan saja, hanya untuk sebuah kursi mereka rela menghamburkan uang rakyat untuk menikmati duduk dikursi yang notabene buatan luar negeri atau istilahnya barang impor. dan lebih parahnya lagi pemerintah kita, dengan berbagai alasan mereka membeli alat tenun manual yang mereka datangkan dari NEW ZELAND.
Dari dua fenomena di atas, sudah jelas bukan barang yang mereka inginkan, namun proses untuk mendapatkannya itulah sesungguhnya yang mereka inginkan. paling tidak hal yang demikian bisa dijadikan alasan untuk mengalirkan uang rakyat kekantong pribadi mereka.
to be continued............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H