Ya, luggage saya mengalami penyayatan pada bagian pinggirnya sehingga robek menganga. Jadi saya cukup kerepotan dengan kondisi luggage saya.
Kunci luggage saya pun mengalami kerusakan parah, yang mungkin akibat pukulan benda tumpul yang berakibat rusak parah. Akhirnya luggage saya ini pun ( sudah waktunya) pensiun.
Cukup mengherankan memang, karena luggage itu masih baru, namun tiba – tiba saya dapati bagian dalamnya ada bekas sayatan. Entah oleh siapa. Sayangnya, “penyayat” luggage saya hanya menemukan benda ini
di dalam bagasi saya, disamping pakaian saya yang hanya beberapa helai saja. Itupun hanya celana panjang, sepatu bola dan kaos oblong kesayangan saya.
Untunglah penerbangan dari Padang ke Jakarta waktu itu merupakan penerbangan terakhir di malam hari itu, maka begitu sampai Jakarta saya secepat mungkin pulang ke rumah. Beruntung fihak bus menyediakan lakban untuk menambal luggage saya yang disobek sampai menganga. Beruntung pula ketika saya kerepotan dengan “dijebol” nya luggage saya, saya dibantu oleh kawan saya yang kandidat doktor dari Universitas Andalas Padang yang dulunya sekelas dengan saya ketika pendidikan tahun 1992, yang ternyata satu pesawat dengan saya dari Padang ke Jakarta tanggal 31 Agustus 2013 lalu dan dia duduk paling belakang, sementara saya duduk di jajaran paling depan. Dia membantu saya menempelkan lakban – lakban dari Primajasa sehingga luggage saya kembali rapat sementara.
Kembali lagi kepada berita tentang hilangnya perhiasan milik pejabat polisi Kalbar itu. Sungguh mengherankan untuk saya, mengapa perhiasan “semahal” itu ditaruh di bagasi sehingga mudah dicuri? Jika melihat foto dan jumlah serta volumenya, perhiasan senilai 20 milyar ( dan kemudian oleh suami korban diralat hanya bernilai 500 juta saja dalam berita selanjutnya), tentulah tidak harus menggunakan luggage besar untuk mengangkutnya. Terlebih dari beberapa sumber berita juga dari pemberitaan di MetroTV, saya mendengar bahwa perhiasaan yang dicuri itu terdapat berlian yang tentu saja mahal harganya. Nah, jika berita itu benar, maka makin sedikitlah volume perhiasan yang hilang itu sehingga tidak ada alasan menyimpannya di bagasi yang berpotensi kehilangan. Cukup dibawa masuk ke dalam kabin pesawat dalam tas tangan, maka perhiasan pun aman…
Apa pun, baik berita kehilangannya perhiasan milik ny TY dan disayatnya luggage saya yang isinya HANYA pete, ikan asin, belacan ( yang ketiganya adalah oleh – oleh untuk tetangga saya ) dan beberapa helai pakaian saya adalah bukti bahwa kejahatan dan ketidak-amanan, ada di mana – mana dan bisa menimpa siapa saja. Oleh karena itu, benarlah teriakan “Bang Napi” yang ada di RCTI, bahwa “kejahatan bisa terjadi jika ada pelakunya dan ada kesempatan. Waspadalah ! Waspadalah !
Sumber Berita : Perhiasan Istri Perwira Polisi Kalbar Rp 500 JutaDitemukan Utuh, Ini Wujudnya Porter Bandara Pencuri Perhiasan Rp 500 Juta Milik Perwira Polisi Kalbar Ditangkap Istri Perwira Punya Perhiasan Rp 500 Juta, Polda Kalbar: Kita Akan Periksa Polda Kalbar Interogasi 10 Orang di Bandara Soekarno-Hatta Pelaku Ringkus Pelaku Pencurian Perhiasan di Bandara
#Oh iya, maaf…. Ada kesalahan ketik pada paragraf ke tujuh yang seharusnya barang – barang yang artinya benda - benda, terketik menjadi borang – borang yang artinya FORMULIR atau BERKAS ISIAN. Mohon dimaafkan atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih, MouSoUL :D :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H