SELASA 19 Juli 2011, Aceh menapak sejarah baru dalam ranah sepakbola di tanah air. Sore itu, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husein memberi amanat. Lalu, tepuk tangan bergemuruh.
Dia bertandang ke Banda Aceh, menghadiri Duek Pakat Raya Persiraja. Sore harinya ikut menonton laga persahabatan mantan tim Arafura Games kontra Marara FC di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya.
Arafura Games adalah event internasional dua tahunan yang digelar sebagai simbol persahabatan antar negara-negara di Asia Pasifik. Kota Darwin, Australiaselalu menjadi tuan rumahnya.
Selain Aceh, daerah lain yang mewakili Indonesia dalam ajang tersebut, Bali, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.
Kala jeda babak pertama, Djohar angkat bicara. Ada satu poin istimewa. Dia menobatkan bekas tim Arafura itu untuk mewakili Indonesia di ajang sepakbola usia 19 tahun (U-19) antarnegara Asean di Maynmar, pada 1-11 September nanti.
Langkah itu dinilai logis, bukan diplomatis. Kenapa tim Aceh dipilih? Alasannya sederhana. Djohar berdalih, karena lebih siap ketimbang dibentuk Timnas U-19 yang baru. Apalagi, tim ini sudah berpengalaman. Mereka juara dalam event internasional di Darwin, Australia Mei lalu.
Memang, masih pagi untuk memberi kata sukses bagi sepakbola Aceh, terutama tim muda yang dinobatkan sebagai timnas itu. Karena jalan masih berliku dan panjang. Mereka masih perlu pembuktian.
Di sisi lain, ini tugas menjaga kehormatan dan marwah bangsa di bidang olahraga. Tapi, dibalik itu, penunjukkan ini bisa dinilai sebagai stempel pengakuan bagi kemajuan sepakbola Aceh.
"Setuju sekali, ini hasil positif yang membanggakan kita. Pembinaan yang kita lakukan selama ini sudah menunjukkan hasil," ujar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menjawab Waspada, dua hari lalu.
Sukses Pembinaan
Zahirsyah, Sekretaris Komite Liga Aceh (K-LigA) menambahkan, penasbihan sepakbola Aceh mewakili Indonesia adalah bentuk pengakuan terhadap pembinaan yang mereka lakukan selama ini.
Seperti diketahui, para pemain Arafura Games umumnya pemain jebolan kompetisi lokal yang diputar K-LigA. Namanya Liga Aceh yang sudah bergulir tiga tahun terakhir. Musim 2010, Pidie United tampil sebagai kampium.