Mohon tunggu...
Motulz Anto
Motulz Anto Mohon Tunggu... Freelancer - Creative advisor

Pemerhati Kebijakan | Wacana Sosial | Pengamat dan Penikmat Kreativitas, Pelaku Kreatif | Ekonomi Kreatif | motulz.com | geospotter.org | motulz@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Semerbak Pemikat Wisata Bumi Banyuwangi

16 Mei 2017   10:30 Diperbarui: 16 Mei 2017   10:39 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi milik @motulz

Sejak kali pertama saya berkunjung ke Banyuwangi, rasa rindu ingin berkunjung kembali selalu saja muncul setiap saya berencana akan bepergian. Agak unik karena sebetulnya Banyuwangi bisa dikatakan kota dengan posisi yang sangat “nanggung” bagi para pelancong. Apa maksudnya?

Bali merupakan pulau yang menjadi oase banyak wisatawan di seluruh wilayah wisata Indonesia. Letak Banyuwangi ini sangat berdekatan atau bersebelahan dengan Bali. Bagi umumnya para pelancong jelas saja posisi ini akan menjadi pertimbangan untuk memilih pergi ke Bali dibanding sekedar ke Banyuwangi, harusnya demikian kan? ternyata tidak. Banyuwangi sadar akan hal itu dan giat memunculkan kekayaan budaya dan atraksi wisatanya, maka ia banyak melakukan perbaikan dan pembangunan yang menurut saya sangat signifikan. Upaya pemda ini terlihat sangat serius dan berhasil membawa Banyuwangi bergerak pada arah pembangunan yang benar. Yang tidak kalah adalah sikap partisipasi dari pihak swasta pun yang giat ikut mendukung pembangunan Kota Banyuwangi ini, seperti apa?

Belum lama saya iseng mampir ke blog-nya Mas Bolang - sebagai sesama traveler rasanya wajib berkunjung ke blog sesama traveler mana tahu ada info menarik atau penting yang berkaitan dengan destinasi liburan. Dari blog Mas Bolang ini saya menemukan cerita lain yang saya belum temukan saat saya berkunjung ke Banyuwangi, yaitu tentang peningkatan pemberdayaan manusia dan konservasi flora fauna di sana. Kita tahu pembangunan kota itu harus diiringi dengan pembangunan sumber daya manusia atau warganya. Upaya peningkatan kapasitas kemampuan warga ini jelas menjadi perhatian dan tanggung jawab pemerintah daerah. Hanya saja beruntung bagi Banyuwangi karena memiliki partisipasi aktif juga dari pihak swasta.

Partisipasi ini salah satunya dilakukan oleh perusahaan tambang yang ada di Banyuwangi, namanya PT Bumi Sukesindo (BSI). Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk. yang didirikan tahun 2012 yang merupakan perusahaan nasional milik bersama antara perusahaan swasta Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dari namanya pun sudah kentara jika perusahaan ini adalah perusahaan tambang emas dan tembaga, cukup wow kan? Tapi yang menarik adalah, perusahaan tambang BSI ini sendiri sebetulnya belum sepenuhnya beroperasi akan tetapi tanggung jawab sosial mereka atas pemberdayaan masyarakat ternyata sudah mulaii dilakukan. Bahkan program revitalisasi penanaman pohon dan tanaman akibat pembukaan lahan pun sudah mulai digalakan.

Banyuwangi memiliki banyak sekali atraksi wisata yang unik dan khas. Bagi saya salah keunikan dari Banyuwangi ini adalah kelengkapan wisata alam yang bisa ditemukan di satu tempat. Misalnya, di sana kita bisa pergi ke puncak gunung Kawah Ijen yang begitu dingin, tapi tidak jauh dari situ kita bisa turun gunung dan merasakan gersangnya padang rumput Baluran dan Sadengan yang mirip pemandangan di Afrika. Lalu kita bisa menikmati alam pegunungan tapi juga seketika menikmati alam pantai dan laut. Belum lagi wisata kuliner dan budayanya, yang semua dapat terjangkau dalam waktu perjalanan yang relatif singkat. Semua ini tentu tidak akan lepas dari peran pemerintah, swasta, dan masyarakat Banyuwangi sendiri.

Pembangunan Kota Banyuwangi sudah menjadi prioritas, hal terpenting setelah itu adalah tanggung jawab menjaga dan merawatnya. Jangan sampai pembangunan ini menjadi timpang dan pincang. Dalam setiap konsesi sektor pertambangan tentu wajib diiringi dengan upaya konservasinya. Upaya PT Bumi Suksesindo tadi menurut saya patut dijaga dan diberikan apresiasi. Program-program seperti konservasi flora dan fauna menjadi begitu penting, seperti misalnya dengan yang mereka lakukan di Kecamatan Pesanggaran yaitu upaya budidaya lobster air tawar. Hal ini tentu dapat menjadi faktor pendukung wisata kuliner bukan? Harapannya bukan saja memenuhi permintaan pasar lobster lokal Banyuwangi bahkan memenuhi permintaan pasar lobster nasional.

Dengan begitu banyak aktivtas pembangunan dan peran aktif dari pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, saya yakin pembangunan Banyuwangi tidak akan butuh waktu lama. Komitmen para stakehoder lokal menjadi penting dalam terlaksananya pembangunan di Banyuwangi, baik infrastruktur maupun masyarakatnya. Nah jadi makin penasaran kan? Bandara Banyuwangi sudah mulai rampung, desain arsitekturnya sangat bagus dan keren sekali - kalau tidak percaya silakan rencanakan plesiran ke sana, nikmati wisata Kota Banyuwangi dan jangan lupa sharing foto-foto dan ceritanya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun