Karangasem Bali adalah kabupaten tempat Gunung Agung berada. Saat erupsi beberapa bulan lalu keadaan kabupaten ini sepi dari kunjungan wisatawan. Terlebih lagi kabupaten ini memang sejak dulu agak "terasing" dari perhatian pelancong dalam dan luar negeri.
Tidak banyak juga yang mengetahui bahwa Pura Besakih dan Pura Lempuyang itu berada di Kabupaten Karangasem. Hal ini semacam pertanda bahwa kabupaten ini memang belum banyak dikenal oleh banyak wisatawan.
Tak berdiam diri, sekelompok orang bekerjasama membuat konsep kreatif dalam rangka "menyelamatkan" kabupaten ini dari sepinya pelancong. Gagasan ini langsung disambut baik oleh pihak pemerintah kabupaten dan dinas pariwisata.
Hal pertama yang disadari jutsru datang dari Ibu Bupatinya yaitu  I Gusti Ayu Mas Sumantri, beliau mengatakan jika Karangasem ini disebut sebagai mutiara tersembunyi di timur Pulau Bali. Berangkat dari sini akhirnya dicarilah cara bagaimana menemukan sang mutiara yang tersembunyi ini. Proses pencaharian inilah yang kemudian melahirkan sebuah program bernama Discover Karangasem.
Keragaman alam ini jelas merupakan aset yang bagus untuk dijadikan destinasi wisata. Belum lagi dari aspek budayanya, Karangasem memiliki dua pura terbesar dan tertua di Bali, juga desa adat yang masih menjaga aturan-aturan warisan leluhurnya hingga hari ini. Semua itu barusan bisa dilihat di sini.
Program Discover Karangasem akhirnya bisa berjalan pasca erupsi Gunung Agung pertengahan tahun ini. Semacam sebuah kebetulan, akhirnya pusat perhatian masyarakat dalam dan luar negeri tertuju pada Bali pada umumnya dan Kabupaten Karangasem pada khususnya.
Pura Lempuyang mendadak menjadi tenar dan viral hanya karena seorang fotografer yang merekam pemandangan Gunung Agung dari sisi gapura Pura Lempuyang. Sejak itu warganet bergerak bak ombak mencari tahu info karena semua ingin mengunjungi Pura Lempuyang.
Menurut Gede Pasek (43) seorang pecalang yang berjaga-jaga di Pura Lempuyang, beberapa bulan lalu kunjungan wisatawan sangat sedikit sekali, mungkin hanya puluhan orang saja dalam sehari. Tapi kini sejak foto Gapura dan Gunung Agung itu viral, orang-orang sudah datang sejak jam 6 pagi (sunrise) hingga senja. Antrian berfoto di gapura mengular panjang hingga sunset. Fotografer lokal pun harus turun tangan demi membatasi durasi lama pemotretan masing-masing wisatawan.
Selain istana milik keluarga kerajaan - Puri Agung, ada juga tempat pemandian Tirta Gangga, dan water palace Taman Ujung. Belum lagi wisata budaya seperti Desa Adat Tenganan dan Museum Pustaka Lontar di Desa Dukuh Penabam.
Cara pemasaran yang kreatif dengan memberikan sebuah makna, konsep, identitas, narasi, hingga strategi pemasaran yang komprehensif. Pemanfaatan media sosial dan pelibatan social media influencer pun menjadi salah satu strategi jitunya.
Ternyata menurut Ida Bagus Agung Gunarthawa (Gus Agung)-Team Ahli Bupati Karangasem Bali, ia bercerita bahwa sebetulnya ada tiga daerah yang ikut program destination branding, selain daerah Karangasem ada juga daerah Aceh dan Kota Lama Semarang. Semoga program ini terus berjalan dan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya yang akhirnya membawa dampak signifikan bagi pemasukan daerah.