Mohon tunggu...
Motulz Anto
Motulz Anto Mohon Tunggu... Freelancer - Creative advisor

Pemerhati Kebijakan | Wacana Sosial | Pengamat dan Penikmat Kreativitas, Pelaku Kreatif | Ekonomi Kreatif | motulz.com | geospotter.org | motulz@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi, Antara Konsistensi dan Kinerja Pertambangan

8 Agustus 2016   11:39 Diperbarui: 8 Agustus 2016   11:45 2113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal tambang di Sungai Musi - Foto milik @motulz

Jokowi mengganti beberapa menterinya dengan alasan demi mempercepat pelaksanaan visi-visinya. Salah satunya adalah di tubuh kementrian yang mengurusi pertambangan dan sumber daya alam negeri ini. Bagi saya ini menarik karena hal ini bagaikan sebuah mobil yang berjalan cepat lalu butuh “ganti gigi perseneling” agar lebih cepat berakselerasi.

Beberapa waktu lalu saya pergi ke beberapa kota yang berkaitan dengan aktivitas pertambangan. Mulai dari pertambangan di tanah Kalimantan hingga Sumatera. Ada banyak cerita selama saya mengunjungi tempat-tempat tersebut. Singkat kata, semua kota yang memiliki sumber daya alam mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan (di luar masalah estetika dan tata-kota ya.. hehe). Kini masalah terbesarnya ada dalam pengaturan dan pengelolaannya saja.

Sektor tambang, memang sejak dulu menjadi “sapi perah” bagi pemda. Namun tidak sedikit yang nakal memanfaatkannya sebagai sumber uang untuk mendanai parpol. Sempat menjadi tren di mana bermunculan nama kepala-kepala daerah yang menjadi kerabat perusahaan tambang demi mengeruk hasil bumi secara serampangan, liar, dan tidak memberikan manfaat besar bagi masyarakatnya. Hal ini yang kita kenal dengan kong-kalikong antara pemda dengan pengusaha tambang. Perilaku ini memang sudah lama terendus, satu persatu kita mulai melihat bagaimana KPK mulai memberangus para kepala daerah yang nakal dalam mengelola sumber daya alam di wilayahnya.

Perbaikan demi perbaikan pun dilakukan. Aturan demi aturan juga dbuat dan ditegakkan walau tidak mudah dalam pelaksanaannya di lapangan. Namun demikian menurut saya itu semua harus tetap dijalankan dan ditegakkan. Walaupun sudah pasti akan mengalami banyak hambatan dan kendala karena faktanya memang tidak sedikit ada pihak-pihak yang terus berupaya ingin menyedot keuntungan secara ilegal dari industri ini.

Hilirisasi, ternyata juga disinyalir menjadi salah satu komponen yang mampu meningkatkan pendapatan dan manfaat dari sektor tambang ini. Pembangunan smelter yang terus digenjot diharapkan mampu menghasilkan produk tambang yang lebih bernilai dari sekedar menjual hasil tambang mentah. Kemudian pembangunan infrastruktur, mulai dari pembangunan jalan, bandara, pelabuhan, hingga pembangkit listrik, semua digenjot oleh pemerintah demi menunjangnya pembangunan dan akselerasi industri pertambangan.

Dari semua upaya pemerintah ini saya pikir inilah saatnya Indonesia harus tampil sebagai pemain sektor tambang yang patut diperhitungkan dunia. Investasi di sektor hilir mulai memikat para investor yang mana selain mendorong peningkatan nilai produksi juga mampu menjaga stabilitas demi tercapainya visi-visi pembangunan tadi. Dalam hal ini, pemerintah pun harus konsisten dalam menerapkan strategi-strateginya yang sudah berjalan, seperti penerapan sistem hilirisasi. Jangan sampai penggantian menteri ini menjadi penghambat dalam kelangsungan pembangunan smelter yang sedang berjalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun