Dengan berbagai jenis dan merk oli yang beredar dipasaran, mulai dari oli sintetik, semi sintetik dan oli mineral bahkan ditambah dengan kekentalan oli yang beragam tergantung jenis dan tipe mesin kendaraan membuat kita terkadang dibuat bingung oleh hal ini. Jenis kendaraan keluaran baru, sekarang ini umumnya menggunakan oli dengan kekentalan 10w40 untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna.
Nah sebelum mengganti oli mesin kendaraan, sebaiknya kita meperhatikan terlebih dahulu jenis dan tipe oli yang direkomendasikan dari pabrikan. Begitu juga dengan oli jenis apa yang telah kita gunakan sebelumnya, karena ada beberapa penggunan kendaraan yang  orang yang curhat tentang mesin kendaraannya yang agak bermasalah setelah mengganti oli beda merk.Â
Sebetulnya apa saja sih efek yang ditimbulkan apabila sering gonta ganti oli mesin dengan jenis yang berbeda :
Mesin panas
Masalah yang paling umum yang terjadi jika oli yang kita ganti berbeda dengan oli sebelumnya adalah  mesin menjadi cepat panas. Ini  disebabkan karena oli baru yang kita gunakan mengandung jenis bahan yang berbeda dengan oli yang kita gunakan sebelumnya. Jika tercampur dengan bahan baku dari oli lama akan menyebabkan reaksi kimia dan memunculkan jenis bahan lain. Ini berdampak pada oli menjadi kurang baik dalam melumasi gear dan perangkat didalam mesin, akibatnya saat kendaraan digunakan terjadi gesekan pada mesin yang akan membuat mesin overheat. Untuk mencegah hal ini Motul mempunyai teknologi Ester Core yang mempunyai kemampuan untuk melindungi mesin dari gesekan.Â
Menimbulkan endapan atau kerak
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahan atau senyawa yang tercampur dari oli baru dan lama dapat menimbulkan kerak. Hal ini menjadi berbahaya jika menumpuk terlalu lama, dapat  menyebabkan performa mesin menurun..
Namun apabila sudah terlanjur sering melakukan gonta ganti oli mesin dengan berbagai merek, lakukan flashing atau pembersihan oli pada mesin. Caranya cukup mudah namun sedikit menguras kantong, yaitu ganti oli lama dengan oli merk baru kemudian hidupkan mesin sebentar sehingga oli baru menlingkupi  seluruh bagian mesin. Kemudian buang oli yang telah digunakan tersebut dan masukkan lagi oli yang baru agar memastikan oli lama sudah bersih sehingga mengurangi resiko efek buruk yang ditimbulkan.
Cara yang lain yang tidak memberatkan dari segi keuangan adalah, kamu bisa menggunakan kendaraan selama beberapa km,(sebaiknya kurang dari 1000km),  setelah itu ganti olinya dengan yang baru.  Tetapi apabila efek  yang ditimbulkan terasa sekali saat digunakan berkendara, sebaiknya cepat-ganti oli kamu dengan merek terpercaya.  Oli Motul dalam test di laboratorium diklaim dapat digunakan hingga mencapai 12 ribu km bagi mobil dan 5 ribu km bagi motor.Â
Ingat juga untuk selalu mengganti oli kendaraan di bengkel terpecaya untuk mendapat jaminan oli berkualitas.Â