Mohon tunggu...
Fran502
Fran502 Mohon Tunggu... Konsultan - Just Ordinary Woman who have passion about work

www.motivasiindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Cara Mengatasi Karyawan Malas

25 Juni 2019   11:13 Diperbarui: 25 Juni 2019   11:38 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: motivasiindonesia.com

Menurut pengalaman saya, ada bermacam tantangan dalam membina sebuah team. Ada ada saja ceritanya. Namun yang paling membuat saya kesal adalah menghadapi karyawan malas dan tidak punya integritas. Berbagai tips di internet sudah saya coba. Mulai dari memberikan insentif, bonus, diskusi, dengarkan keluh kesah, bantu cari solusi, beri hukuman potong gaji sampai hukuman tidak jelas potong rumput taman jalan. Dan dari semua cara yang sudah saya coba ada 3 cara yang efektif mengatasi rasa malas di team Motivasi Indonesia.

1. Reward & Punishment

Anthony Robbins, motivator terkenal dunia mengatakan bahwa manusia bergerak maju karena gain pleasure (mengejar nikmat) dan avoid pain (menghindari sengsara). 

Makanya seringkali reward dan punishment efektif mendisiplinkan team kita. Dan ternyata 80% orang lebih takut dengan punishment daripada mengejar reward.

 Punishment ini harus jelas, team kita harus tahu, jika mereka melakukan kesalahan, tidak memenuhi target punishment apa yang mereka dapatkan. 

Semakin jelas, maka mereka akan semakin termotivasi. Jadi punishment yang hanya berupa surat peringatan mau level 1 atau 10 tidak efek untuk beberapa orang. Saya juga belajar bahwa punishment yang berupa penderitaan financial seperti potong gaji, tidak terima komisi lama-kelamaan tidak mempan. Ternyata punishment yang sampai hari ini ampuh adalah punishment yang menyiksa ego dan pride mereka. 

Misalnya di team saya yang terlambat datang kantor dapat hukuman cuci mobil dan motor semua teman-temannya. Atau yang tidak capai target dapat hukuman bantu dinas kebersihan, nyapu jalanan sekian km, sedangkan team yang capai target nonton bioskop, Man in Black misalnya. Kemudian di kantor team yang menang dapat piala star di meja kerjanya, yang kalah pakai topi konyol bertuliskan "Looser". 

Yes, pada intinya saya membuat permainan kompetisi yang menyenangkan di team saya. Tidak akan membiarkan bibit kemalasan bercokol di benak team saya. Bahkan seringkali mereka yang menentukan sendiri reward dan punishmentnya.

Begitupula reward, reward berupa uang itu bagus, tapi saya merasa lebih bagus jika ditambah penghargaan, pengakuan dan pujian atas tindakan positif mereka. 

2. Celebrate Winning

Sekecil apapun kemenangan atau keberhasilan dalam team kita, pasti akan kita rayakan. Jangan bayangkan perayaan pesta mewah. Biasanya berupa sorak sorai, saling memuji "kamu dahsyat! Kamu hebat!" disertai toast bersama, bukan minuman keras seperti wine, biasanya kopi dan teh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun