Mohon tunggu...
Taufiq Febrianto
Taufiq Febrianto Mohon Tunggu... Swasta -

belajar, berkembang, dan berkontribusi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Thailand #Travelling3

16 Desember 2015   13:26 Diperbarui: 16 Desember 2015   13:26 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanti penghujung tahun 2012 di Thailand, persinggahan singkat merasakan budaya Bangkok dan Pattaya. Tentu sebenarnya suasananya tidak jauh berbeda dengan Indonesia, karena masih sama-sama bernuansa Asia Tenggara. Dari segi wisata, memang masing-masing memiliki kelebihan nilai historikalnya tersendiri. Persinggahan singkat kali ini pun tidak terlalu banyak obyek yang dikunjungi, namun tentu, semua memiliki makna.

[caption caption="Pullman Pattaya's View"][/caption]

Grand Palace, Bangkok

Phra Borom Maha Ratchawang. Komplek istana seluas 218.400 meter persegi yang terletak di kota Bangkok. Dibangun pada 1782, dulunya komplek ini merupakan istana tempat tinggal raja Thailand sekaligus juga kantor pemerintahan. Di dalam komplek ini terdapat beberapa obyek wisata, termasuk Wat Phra Kaew, kuil berisi Buddha kecil dari abad ke-14. Saat ini Grand Palace tidak lagi digunakan sebagai tempat tinggal namun masih difungsikan sebagai tempat kegiatan-kegiatan seremonial kenegaraan, selain sebagai obyek wisata.

[caption caption="Grand Palace"]

[/caption]

[caption caption="Grand Palace - Wat Phra Kaew"]

[/caption]

Dream World, Bangkok

Theme Park sejenis Dunia Fantasi nya Indonesia. Sama seperti taman tematik lainnya, aneka ragam permainan ada di dalamnya. Yang membedakan di sini mungkin karena wahana “Snow Land”, menikmati salju Thailand.

[caption caption="Dream World"]

[/caption]

Nong Nooch Garden, Pattaya

Nong Nooch Tropical Botanical Garden. Sebuah taman tematis bernuansa alam seluas 600 are, yang dibuka untuk umum sejak 1980. Nong Nooch dalam bahasa Thailand berarti “gadis manis”. Taman ini bermuasal dari Khun Nongnooch Tansacha yang membeli tanah untuk perkebunan pada 1954. Dalam perkembangannya kemudian dijadikan sebagai taman wisata alam dengan dilengkapi berbagai ragam atraksi budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun