Mohon tunggu...
MOSTO
MOSTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

Hobi saya ngegame dan ingin jadi profesional player

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profesionalisme dan Etika di Tengah Arus Globalisai

28 November 2024   15:41 Diperbarui: 28 November 2024   15:51 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Profesionalisme tidak hanya mencakup keterampilan dan pengetahuan teknis, tetapi juga sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam lingkungan kerja. Sementara itu, etika kerja berperan sebagai kompas moral yang membimbing individu untuk bertindak dengan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab.

Globalisasi adalah masa kemajuan perkembangan IPTEK yang luar biasa yang berdampak pada perubahan pesat dalam seluruh aspek kehidupan manusia.  Namun globalisasi ini dapat diumpamakan seperti pedang bermata dua, yang dapat menjadi kawan maupun lawan.  Maka dibutuhkanlah suatu jalan tengah yaitu konsensus (kesepakatan bersama) tentang etika global sebagai solusi bagi permasalahan di era globalisasi.

 Etika global didefinisikannya sebagai konsensus dasar tentang nilai-nilai pengikat dan sikap dasar yang dikukuhkan oleh semua sistem kepercayaan (agama) meskipun terdapat perbedaan dogmatis, dan yang sesungguhnya bisa juga disumbangkan oleh kaum non-beriman (ateis).  Permasalahan yang mengancam manusia butuh penanganan bersama dan terpadu, berdasarkan persetujuan bersama tentang tujuan dan cara etis yang dipakai mencapai tujuan itu.  Tanpa konsensus dasar tentang nilai, norma dan sikap tertentu, kelompok-kelompok berbeda dengan masalah yang sama tidak dapat bertindak dan hidup bersama sehingga tidak akan bertahan. Etika global harus diusahakan karena manusia harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya.  Segala perbuatannya berdampak bagi hidupnya sendiri, orang lain, alam dan relasi di antara mereka. Etika global kiranya akan memberi hak dan kewajiban global bagi semua yang terlibat di dalamnya, juga dapat mengurangi efek negatif globalisasi seperti: pemanasan global, kerusakan alam akibat pemanfaatan berlebihan, eksploitasi negara maju terhadap negara yang sedang berkembang, ketidakadilan global, kesenjangan sosial, pergaulan bebas remaja, sekularisasi agama, konsumerisme, individualisme dan konflik dan benturan antar budaya, kemerosotan moral akibat teknologi informasi tanpa batas.

Fenomena di era global yang mewarnai keragaman masyarakat sangat terlihat dengan munculnya berbagai suku baik yang terdapat di Indonesia, maupun berbagai suku bangsa di dunia yang tentunya diwarnai dengan berbagai adat istiadat, sistem nilai, kebiasaan, karakter, gaya hidup dan lain sebagainya. Setiap orang dalam menjalankan profesinya dituntut untuk selalu memiliki sikap bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaandan terhadap hasilnya. Prinsip keadilan “menuntut seorang profesional untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya”. Prinsip otonomi diberlakukan bagi setiap penyandang profesi, karena seorang profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya. Di dalam melaksanakan profesinya”. Profesional tidak boleh melanggar hak orang lain, lembaga lain, ataupun hak warga negara. Para penyandang profesi dalam menjalankan profesinya haruslah tanpa pamrih, dan mendahulukan kepentingan klien/pelanggan/konsumen. Etika membuat penyandang profesi melakukan suatu pengabdian, kewajiban, dan idealisme. Untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip etika dalam bisnis secara global, harus di pelajari aspek-aspek yang menyebabkan peran etika dalam bisnis itu sangat essensial. Begitu pula halnya dengan implementasi etika dalam kegiatan komunikasi. Pelaksanaan komunikasi perlu memperhatikan etika komunikasi, agar dalam pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan.

Globalisasi membawa banyak peluang, tetapi juga menghadirkan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Berikut adalah beberapa tantangan utama globalisasi:

1. Persaingan Global yang Ketat

Persaingan di Pasar Tenaga Kerja: Pekerja lokal harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain yang mungkin memiliki keterampilan atau biaya yang lebih kompetitif.

Persaingan Produk dan Jasa: Perusahaan lokal menghadapi tekanan dari produk impor yang lebih murah atau berkualitas lebih tinggi.

2. Ketimpangan Ekonomi

Kesenjangan Antara Negara Maju dan Berkembang: Negara-negara berkembang sering kesulitan bersaing dengan negara maju yang memiliki teknologi dan sumber daya lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun