Perjalanan hidup seorang pemuda ibarat perjalanan seorang musafir yang hendak menuju suatu tempat. Dalam masa perjalanannya tentu begitu banyak hal atau momen yang telah dilalui. Lelah letih, semangat, pemandangan nan elok yang silih berganti seiring bergantinya daerah yang terlewatkan, sampai-sampai tak mampu lagi terlukiskan dalam bentuk ucapan ataupun tulisan. Demikian hidup ini yang dipenui dengan keganasan waktu yang terkadang tak kenal kompromi. Sehari serasa sejam, seminggu serasa cuma sehari, sebulan, setahun bahkan seperti masi berada berada dalam alam mimpi pertanyaan-pertanyaan itupun silih berganti, mulai dari sobat karib, teman seperjuangan, kawan kampus bahkan keluarga pun seakan sudah mentradisi dengan momen-momen silaturahmi serta-merta bertanya, dengan serampangan pula seperti bukanlah suatu hal yang tabuh lagi, tanpa pikir panjang, begitu “angkernya” pertanyaan itu, yakni dengan pertanyaan yang seragam,
Kapan rencana menikah...?
Lebih gilanya lagi sejabo (baca : sesama jomblo) pun tak tau diri, tiap kali bertemu hampir-hampir pertanyaannya seputar itu – itu saja, kreatif dikit apa…!!!
“Eh…gimana kabar?? Sok basa basi,,Palsu lagi!!!
“Jd kapan ini…??
“Kapan apa…kapan tonjokin muka Lho..!?
Atau yang lebih kerennya,
“Ramadhan ini, masih sahur sendiri Ga Bro..???
“Ngaca Bro…!!! Ngacaaa…!?
Inilah pentingnya bercermin sebelum melihat orang lain.
Dan seabrek lagi pertanyaan lainnya.