Agar keduanya dapat saling melengkapi, ada beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan:
- Edukasi untuk Polisi Cepek: Memberikan pelatihan dasar mengenai keselamatan jalan raya kepada polisi cepek agar mereka dapat bekerja lebih efektif tanpa menimbulkan risiko.
- Kolaborasi dengan Polisi Resmi: Polisi lalu lintas dapat bekerja sama dengan komunitas lokal untuk melibatkan warga dalam pengawasan lalu lintas, terutama di daerah-daerah dengan keterbatasan personel.
- Peningkatan Infrastruktur: Pemerintah dapat memasang lebih banyak lampu lalu lintas dan teknologi pemantauan otomatis untuk mengurangi kebutuhan pengaturan manual.
Kesimpulan
Polisi cepek memang memiliki peran unik dalam mengatasi kemacetan di Indonesia, tetapi mereka bukanlah solusi permanen. Profesionalisme dan kewenangan polisi lalu lintas resmi tetap tak tergantikan dalam menciptakan sistem transportasi yang aman dan efisien. Sinergi antara keduanya, dengan dukungan teknologi dan infrastruktur, menjadi kunci untuk mengatasi tantangan lalu lintas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!