Membangun big data, AI (Artificial Inteligence), and connectivity. Mengintegritaskan inovasi/teknologi dan memperbaiki dampak buruk perubahan iklim (Paul M. Romer dan William D. Nordhaus). Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang beruntung (Abhijit Banerjee, Esther Duflo, dan Michael Kremer), khususnya pembangunan di Maluku dan Papua yang memiliki pertumbuhan ekonomi 2019 minus 7,4%.Â
Memperbaiki pengawasan di pasar modal (khususnya bisnis asuransi, perusahaan sekuritas, dan sistem akuntanbilitas). Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang saling sinergi.Â
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ada baiknya kebijakan moneter melakukan cut rate (Keynesian economics). BUMN diharapkan bisa bersinergi dengan swasta dan UMKM, bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat secara signifikan, serta bisa berkontribusi besar dalam peningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merata secara berkelanjutan.
Selama ini kebijakan moneter yang akomodatif dan konsisten berhasil mengendalikan inflasi dan nilai tukar, serta berhasil menjaga likuiditas pasar. Peringkat utang Indonesia mencapai perbaikan, yaitu outlook stabil.Â
Pemeringkat utang tersebut dilakukan oleh Fitch, Moody's, S&P, Japan Credt Rating Agency, dan Rating & Investment. CAD (Current Account Defisit) mengalami perbaikan di tahun 2019 dibandingkan tahun 2018, namun eksport tidak meningkat. Utang masih relatif aman, disekitar 30% dari PDB (Produk Domestik Bruto).Â
Secara umum, kondisi makroekonomi Indonesia mencapai kondisi yang baik dan kondusif. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik 2020 akan relatif lebih baik dibandingkan 2019, secara moderate disekitar 5,00% sd 5,20%.
Dr. Moses Simanjuntak, An Economist and A Statistician Â
Email: masconsultant@live.com
Youtube: Dr. Moses Simanjuntak, https://www.youtube.com/channel/UCUAEp6AZksOGNlq06zPq1KQ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H