Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena semenjak awal, pendidikan sudah menyatu dengan kehidupan manusia. Manusia akan terus belajar dan berinovasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak dengan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota. Ironisnya, pendidikan di Indonesia berbeda dengan visi yang dilihat oleh bapak pendidikannya.
Sistem pendidikan di Indonesia yang kita ketahui adalah dengan datang, kemudian duduk, kemudian mengeluarkan buku, mendengarkan guru, mencatat, dihafalkan, mengikuti ujian, kemudian dilupakan. Itu adalah siklus bagi para siswa/i yang ada di Indonesia karena melihat bahwa pendidikan sebagai sesuatu yang membosankan dan tidak ada manfaatnya. Hal tersebut berbeda jika kita melihat dengan negara tetangga kita yaitu Singapura, yang mengajak para siswa/i nya untuk berdiskusi bersama. Dalam diskusi tersebut, para siswa/i dapat bertanya dengan puas dan dapat menangkap bagaimana konsepnya, sehingga para siswa/i tidak perlu menghafal dan memahami bagaimana konsep dari apa yang dipelajari.
Tidak hanya sistem pendidikan yang membosankan, namun juga pendidikan di Indonesia mewajibkan para siswa/i pada tingkat dasar untuk mempelajari berbagai macam mata pelajaran. Pelajaran di tingkat dasar khususnya di Indonesia sangat banyak, sehingga para siswa/i merasa tertekan dengan banyaknya materi tersebut. Ditambah lagi dengan sistem pendidikan di Indonesia yang menghafal, mengakibatkan para siswa/i semenjak SD dipaksa untuk memasukkan semua materi itu ke dalam otak mereka dan tentu saja hal tersebut mengakibatkan para siswa/i merasa tertekan.
Kedua permasalahan utama yang disebutkan di atas tentu saja menjadi sebuah masalah yang serius, dikarenakan pendidikan tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia. Manusia harus terus berkembang dan berinovasi agar dapat bertahan hidup. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan di atas. Solusi yang dapat saya tawarkan kepada Indonesia adalah dengan mengubah sistem pendidikan di Indonesia yang dari hanya datang, duduk, mengeluarkan buku, mencatat, menghafal mengikuti ujian, kemudian dilupakan menjadi sebuah sistem pendidikan dengan mengajak para siswa berdiskusi bersama. Diskusi adalah salah satu cara yang perlu dilakukan agar para siswa/i dapat memahami bagaimana konsepnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan “bahan obrolan” yang dalam kasus ini adalah topik dari pembelajaran, kemudian dibahas di kelas. Topik yang diberikan ke dalam pembelajaran dapat diberikan contoh yang relevan dan konkrit dalam kehidupan sehari-hari, sehingga para siswa/i dapat paham dengan materinya dan tidak perlu menghafal kemudian dilupakan begitu saja.
Solusi lain yang dapat ditawarkan adalah dengan mengubah susunan materi. Contohnya ketika SD, mata pelajaran yang dipelajari ada banyak di Indonesia, sehingga dengan demikian materi pendidikan di Indonesia dikurangi dalam setiap mata pelajarannya, sehingga para guru dapat menjelaskan kepada para siswa/i satu materi sampai mereka paham. Contohnya materi SD yang dapat dikurangi adalah lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia. Materi tersebut dapat dipindahkan ke tingkat SMP, karena materi tersebut akan diulang lagi di SMP. Sehingga agar waktu untuk mempelajari dasar pendidikan tidak berkurang, susunannya harus diubah, sehingga tidak terjadi pengulangan seperti yang sudah dituliskan.
Akhir kata, sebagai seseorang yang sudah hidup lebih lama dan sudah mengikuti sistem pendidikan di Indonesia, kita perlu memberikan bimbingan kepada para murid-murid di bawah umur kita, karena jika bukan kita, siapa lagi? Indonesia akan diteruskan kepada generasi mereka dan kita perlu membimbing mereka agar dapat menjadi orang yang berperan dan diandalkan masyarakat sebagaimana tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H