Mohon tunggu...
Moses JaidenKwan
Moses JaidenKwan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Math

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolese Kanisius: Menyuburkan Tanaman di Tanah yang Gersang

25 September 2024   20:54 Diperbarui: 25 September 2024   21:26 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kolese Kanisius. Kerasnya pendidikan karakter mengalahkan ego remaja yang merajalela. Menanamkan mental kepemimpinan pada diri siswa-siswanya.

Kolese Kanisius bukan sekedar institusi pendidikan Katolik biasa, melainkan tempat formasi karakter para muridnya. Formasi karakter di Kolese Kanisius keras. Mereka tidak ingin alumni mereka menjadi masyarakat yang cuek dan tidak berperan bagi bangsa. Kolese Kanisius selalu menghadirkan tantangan berat bagi murid di sekolah. 

Berkaca dari pengalaman seorang murid di SMA Kolese Kanisius, pendidikan karakter di SMA Kolese Kanisius selalu dimulai dengan kegiatan Ignatian Leadership Training (ILT). Ignatian Leadership Training adalah kegiatan yang memiliki tujuan untuk membangun karakter sesuai nilai kepemimpinan Ignatius Loyola. Kegiatan Ignatian Leadership Training dilakukan oleh setiap siswa SMA Kolese Kanisius pada saat kelas 10. Kegiatan ini bersifat wajib dan tidak dapat dihindari oleh siswa manapun. 

Siswa yang tergabung dalam satu angkatan diwajibkan untuk membuat komitmen yang dijalankan selama ILT. Komitmen ini menjadi dasar tindakan yang diambil bagi para siswa, menyesuaikan dengan dinamika yang sudah dirancang oleh panitia. Kegiatan ILT dilakukan dengan menguji komitmen yang telah dibuat dan disepakati oleh satu angkatan. Komitmen mereka diuji melalui tugas-tugas dan dinamika kegiatan. Kedua aspek ini dibuat menantang oleh panitia agar bisa mendorong siswa menjadi lebih magis dan memiliki jiwa persevera.

Kegiatan ILT memberikan kesempatan bagi para siswa untuk menguji kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai pemimpin. Siswa yang dimaksud adalah mereka yang berperan sebagai peserta dan sebagai panitia. Mempersiapkan kegiatan ILT juga menjadi tantangan bagi para panitia. Kegiatan ILT sangat kompleks dan harus dilakukan secara tepat karena tujuan kegiatan ini sangat esensial bagi siswa kelas 10. Panitia ILT memiliki tanggung jawab yang besar terhadap dampak yang diterima oleh siswa kelas 10 melalui kegiatan ILT.

Panitia ILT harus bisa memikirkan segala aspek yang mempengaruhi berlangsungnya kegiatan. Faktor internal maupun eksternal menjadi dua hal yang dipertimbangkan oleh keseluruhan panitia. Panitia akan memastikan bahwa keputusan akhir sejalan dengan visi dan misi kegiatan ILT. Semua harus direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah disepakati. Tidak ada improvisasi yang boleh dilakukan oleh panitia.

Improvisasi terjadi ketika keadaan di lapangan tidak sesuai dengan rencana yang dibuat dan disepakati. Maka, tidak adanya improvisasi menunjukkan bahwa kegiatan ILT telah disiapkan secara matang. Banyak sekali pihak yang berperan untuk mewujudkan kegiatan yang terstruktur dan bermakna. Tapi, bukan soal banyaknya pihak yang harus terlibat dalam kegiatan ini, melainkan orang yang kompeten. Seleksi kepanitiaan ILT memastikan bahwa panitia sanggup untuk memenuhi standar yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan ILT. 

Panitia ILT harus lihai dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan divisi masing-masing. Namun, tetap harus memiliki sepuluh butir kepemimpinan dalam diri mereka. Panitia tidak dapat dikatakan berhasil menjalankan tugasnya apabila tugas divisi mereka sudah selesai tapi tidak dapat menjadi contoh yang baik bagi para siswa SMA Kolese Kanisius. Para siswa baru memerlukan teladan yang dapat mereka jadikan contoh. Mereka perlu diberikan esensi menjadi seorang pemimpin lewat kegiatan ILT dan lewat panitia ILT yang mencerminkan sikap tersebut. Ini menjadi tantangan berat yang harus dilalui oleh panitia ILT.

Kegiatan ILT menjadi cerminan dari kerasnya pendidikan karakter di Kolese Kanisius. Kolese Kanisius memegang standar karakter tinggi bagi para siswanya yang dicapai melalui kegiatan seperti ini. Komitmen peserta dan panitia diuji selama persiapan dan pelaksanaan kegiatan ILT. 

Kolese Kanisius ibaratkan taman ilmu yang menuntun setiap tunasnya untuk tumbuh sebagai pemimpin yang mau melayani sesama. Setiap individu adalah tunas yang ditanam dan dirawat sejak tahap seleksi masuk sekolah sampai lulus. Mereka dibiarkan untuk menghadapi cuaca yang buruk dan diuji ketahanannya. Pada akhirnya, mereka lulus sebagai pohon yang kokoh dan berperan besar bagi lingkungan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun