Mohon tunggu...
Moses JaidenKwan
Moses JaidenKwan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Math

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Anekdot? (Berkaca dari Anekdot Gus Dur)

21 Mei 2023   20:06 Diperbarui: 21 Mei 2023   20:09 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teks anekdot merupakan cerita pendek atau lucu yang menjelaskan keresahan kehidupan sehari-hari kita dalam masyarakat. Teks anekdot dapat dikemas dalam berbagai topik baik itu dalam topik politik, pendidikan, budaya, maupun pemerintahan. Cerita dalam teks anekdot itu unik dan berisikan humor yang dapat menghibur pembacanya. Tentunya anekdot yang dibuat harus lucu dan bermakna.

Keunikan dalam teks anekdot dapat diamati dari kisah tentang intelijen oleh almarhum Gus Dur. Beliau mengamati cara kerja intelijen yang menurutnya meresahkan dan diutarakan melalui anekdot. Sopan, lucu, dan bermakna tapi tetap mengkritik dengan halus, beginilah keunikan teks anekdot yang diterapkan Gus Dur. Penyampaian yang dilakukan sesuai dengan konteks, sebuah cara yang baik untuk dilakukan karena tidak melibatkan emosi yang berlebihan.

"Nanti kita diskusinya dalam bahasa Arab, karena di sini ada intel," kata Gus Dur dalam sambutannya menggunakan bahasa Arab. Beginilah salah satu contoh anekdot kreatif yang digunakan Gus Dur ketika memulai pidatonya. Kisah yang diperoleh Gus Dur ketika mengamati intelijen di Indonesia semasa orde baru dibawakan dengan kesan lucu namun juga dengan tajam mengkritik. Ia dapat menyampaikan pengalaman hidupnya yang diperkuat dengan makna tersirat. Namun di sisi lain, pernyataan ini menjadi salah satu hal kontroversial yang diutarakan Gus Dur semasa kepemimpinannya.

Anekdot bersifat menyindir dan menyampaikan makna tersirat secara bersamaan. Banyaknya pengalaman politik Gus Dur menjadi salah satu ide untuk membuat teks anekdot dengan mudah dan berisi. Bagaimana seseorang belajar dari pengalaman, lalu bertindak preventif dengan menambahkan unsur kritikan dan ilmu dalam teks anekdot. Maka dari itu, anekdot sebenarnya merupakan metode penyampaian keresahan yang bersifat menyindir namun juga berisikan ilmu/nilai moral yang berguna bagi pembacanya.

Untuk mempermudah konsep dari teks anekdot, berikut contoh teks anekdot lainnya.
Pada suatu hari di sekolah Hydro berkat. Para siswa sedang olahraga di lapangan sepak bola. Ketika itu ada seorang siswa yang tidak membawa botol air dan ia kehausan. Nama siswa itu Neptuno. Neptuno memiliki reputasi buruk karena terkenal suka merundung teman-temannya. Salah satu target utamanya adalah Louis.

Neptuno: Bocah gendut, serahkan botol airmu, aku haus.
Louis: T-tapii ini...
Neptuno: Barudak, gak ada tapi-tapi.
Neptuno mengambil botol air Louis dan lari menuju kelas. Sementara itu, siswa lainnya masih di lapangan membereskan peralatan olahraga.

Neptuno: Mudah sekali mendapatkan air gratis (sambil tertawa)
Neptuno: Mari kita minum!
Neptuno: Lah kok kosong?

Memang benar itu botol minum Louis, namun isinya tidak ada. Neptuno hanya bisa terdiam dengan tatapan pasrah karena tidak bisa minum seharian. Sebaliknya Louis tersenyum, menyindir Neptuno atas tindakannya.

Teks anekdot di atas berisikan kesedihan dari seorang siswa yang dirundung oleh teman-temannya. Tokoh Neptuno menjadi pelaku dan korban atas tindakannya sendiri. Ini merupakan humor yang disajikan oleh teks anekdot tersebut. Teks ini berpesan bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki konsekuensi yang datang dari Tuhan. Perlakukanlah orang lain seperti engkau ingin diperlakukan.

Teks anekdot dapat digunakan sebagai kritikan maupun sindiran kepada pihak tertentu dan berisikan pesan moral yang berharga. Gunakan teks anekdot sebagai metode kritik yang unik dan tidak memberikan kesan tegang antar pihak. Semua dapat disatukan dengan humor, begitupun juga kritik yang ada di dalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun