Mohon tunggu...
Moses Batara Putera
Moses Batara Putera Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar dari Kolose Kanisius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegunaan Teks Anekdot

19 Mei 2023   20:54 Diperbarui: 19 Mei 2023   20:57 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada teks tersebut membahas tentang mantan presiden kita yaitu Gus Dur yang sering kali menggunakan cerita pendek yang lucu atau sering kali disebut anekdot dalam berpidato. Sebenarnya ia mencoba mengkritik sesuatu dan menyampaikan hal secara kritis tentang sesuatu hal, tetapi ia sering kali menyampaikannya dengan cara yang lucu.

Cara Gusdur menyampaikan pesan yang terdapat pada artikel tersebut dapat dibilang salah satu struktur Anekdot karena mengandung sebuah cerita lucu dan pesan moral. Tujuan dari teks Anekdot sendiri adalah untuk memberikan kritik secara langsung atau tidak langsung dengan cara yang lucu. Itulah yang dilakukan oleh Gusdur ketika sedang berbicara di depan masyarakat.

Contoh Anekdot bisa berbagai macam jenisnya, Anekdot bisa tercipta dari komunikasi antar sesama bisa juga dengan cerita yang tertulis disebuah cerpen atau artikel yang bersifat lucu. Banyak juga Anekdot yang hanya terdiri dari teks singkat. Tentu saja banyak perbedaan yang ada dalam teks anekdot ini, misalnya pada cerpen. Kita bisa langsung membedakan mana yang cerpen dan mana yang teks anekdot karena anekdot strukturnya lebih lengkap dari pada cerpen. Berikut adalah salah satu contoh teks Anekdot yang berjudul "Kursi" Di suatu siang, ada dua bocah yang sedang bercanda di bawah pohon rindang, Bagus dan Anton.

Bagus: "Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?"
Anton: " Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur Saat tidur, orang, kan, lupa."
Bagus: "Hahahaha, lucu, tapi jawabanmu salah."
Anton: "Hmm, kursi apa dong?"
Bagus: "Jawabannya adalah kursi jabatan!"
Anton: "Lho, kok begitu?"
Bagus: "Jelas lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi jabatan, banyak calon berjanji macam-macam. Tetapi setelah duduk di kursi itu, mereka lupa ingatan soal janji-janjinya!"
Anton: "Hahahahaha betul juga."

Namun teks anekdot memiliki fungsi dan tujuan tersendiri yaitu untuk menghibur, mengkritik, dan juga menyindir sesuatu. Tetapi semua sindirian dan kritikan yang ada dalam teks Anekdot juga bersifat lucu yang bisa membuat sang pembaca terkesan lucu. Intinya tujuan dibuatnya teks Anekdot ini memang untuk menghibur para pembaca secara tidak langsung.

Sebenarnya sudah banyak orang menggunakan teks Anekdot ini, tidak hanya Gusdur bahkan kita sering jumpai di media sosial banyak sekali netijen yang secara tidak langsung menggunakan anekdot untuk menyindir sesuatu. Bahkan presiden kita sekarang belum lama ini menggunakan Anekdot untuk menyindir gubernur lampung tentang kondisi jalan disekitar.

Jadi dalam kehidupan kita sehari-hari pasti kita sering menjumpai yang namanya Anekdot. Teks Anekdot ini sangat berguna bagi kita yang mau meyindir tetapi dengan secara halus alias lucu. Tetapi tidak banyak orang yang berani melakukan hal yang bersifat menyindir karena rentan sikap ini menunjukan sisi negatif. Tetapi semua ini tidak bagi Gusdur, beliau berani melakukan hal tersebut karena memang beliau berbicara fakta dan beliau korelasikan dengan Anekdot yang berupa sindirian dan terkesan lucu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun